Ilustrasi romantis
Jakarta - Hasil penelitian yang termuat dalam jurnal Science and Justice memaparkan bahwa wewangian parfum berguna untuk mengurangi kasus-kasus kontak fisik, salah satunya kekerasan seksual. Temuan peneliti, lima menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah berhubungan selama 10 menit.
Simona Gherghel dari University College London mengatakan, ada banyak potensi dengan parfum, karena banyak orang menggunakannya. Dan sekitar 90% wanita dan 60% pria menggunakan parfum secara teratur. "Meskipun banyak hal yang dikerjakan dalam ilmu forensik terhadap proses peralihan - misalnya, peralihan serat atau residu dari senjata - tapi sampai saat ini belum ada penelitian tentang peralihan parfum," tulisnya. Dengan aroma parfum itu, dapat dilakukan rekonstruksi forensik, karena Parfum terbuat dari banyak komponen kimia yang berbeda, yang bila dikombinasikan bisa memberikan aroma khas. Para peneliti menemukan bahwa beberapa komponen dalam aroma parfum seorang pria bisa beralih dengan mudah dari pakaian yang satu ke pakaian lainnya.Baca juga :
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Mereka menemukan bahwa lima menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah berhubungan selama 10 menit. Enam jam setelah parfum disemprotkan, 12 komponen beralih dan tujuh hari kemudian, enam komponen kimia volatil menempel.
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Penelitian Seks Kesehatan