Jum'at, 19/04/2024 20:28 WIB

Komisi IV Duga Kenaikan Harga Bawang Putih Ulah Permainan Importir

Luluk mengatakan bahwa kenaikan harga bawan putih kemungkin disebakan oleh fenomena belanja berlebihan (Panic Buying) atau permainan para importir dan pedangan.

Pasar bawang putih (ilustrasi)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah mempertanyakan mahalnya komoditas bawang putih akhir-akhir ini.

Dari pantauan Jurnas.com di Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS) per Rabu (1/4), harga bawang putih ukuran sedang masih berada di zona merah alias mengalami lonjakan, yaitu Rp45.200 per kg.

Kenaikan harga bawang putih membingungkan karena terjadi meski impor dari China sudah masuk ke Tanah Air sejak tanggal 11 Maret 2020. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sebanyak 7.700 ton bawang putih yang masuk khusus melalui Surabaya.

"Ya, itu pertanyaan kita semua," kata Luluk.

Lebih lanjut, Luluk mengatakan, kenaikan harga bawan putih kemungkinan disebakan fenomena belanja berlebihan (Panic Buying) atau permainan para importir dan pedangan.

"Kami berharap pemerintah bisa benar-benar mengendalikan kenaikan harga bawang putih. Jika Ada penimbunan, ambil langkah tegas," ujar Sekretaris Jenderal Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI) itu.

Luluk mengaku heran jika harga bumbu wajib dapur itu mahal, apalagi setelah menerima laporan dari daerah pengahasil bawang putih bahwa hasil panen petani tidak terserap dengan baik.

"Artinya, selain kemungkinan fenomena Panic Buying, maka, ya, ada permainan. Ini kan menjadi legitimasi untuk memperbesar keran impor," ujar Lukuk.

Bawang Putih impor yang sudah masuk di Indonesia awal bulan merupakan bagian dari 450.000 ton dari Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) yang diterbikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk kebutuhan 10-11 bulan ke depan.

"Hari ini di Tanjung Perak, Surabaya kedatangan 1.500 ton bawang putih impor dari China dengan menggunakan 40 kontainer. Kedatangan bawang putih ini diharapkan akan menurunkan harga bawang putih dari 30.000 per kg menjadi 20.000," ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto pada awal pekan ini.

Prihasto juga memastikan bahwa setiap pekan akan ada 100 -150 kontainer yang akan mendarat di empat pelabuhan di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu melakukan belanja berlebihan.

"Kedatangan ini akan berlanjut terus, sudah ada jadwalnya sampai akhir tahun. Minggu depan juga akan ada yang masuk lagi. Karena kami sudah menerbitkan RIPH 450.000 ton bawang putih untuk 54 importir," tegasnya.

Sebanyak 54 importir ini juga memiliki kewajiban menanam bawang putih di Tanah Air yang bekerjasama dengan petani lokal. Ketetapan ini berlaku setelah bawang putih impor pesanan mereka datang hingga 1 tahun kedepan.

KEYWORD :

Komisi IV Harga Bawang Putih Bawang Putih Impor Luluk Nur Hamidah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :