Kamis, 25/04/2024 02:03 WIB

Kerja Sama Hirata Corporation akan Diimplementasi 2020

Diskusi ini menindaklanjuti pertemuan dengan perusahaan swasta Jepang yang bergerak di bidang industry mekanisasi, Hirata Corporation pada September tahun lalu.

Badan Litbang Pertanian melakukan diskusi jarak jauh dengan Tomohiro Kamogawa, Adviser Research and Development Headquarter Hirata Corp menggunakan aplikasi Skype.

Jakarta, Jurnas.com - Badan Litbang Pertanian melakukan diskusi jarak jauh dengan Tomohiro Kamogawa, Adviser Research and Development Headquarter Hirata Corp menggunakan aplikasi Skype.

Diskusi ini menindaklanjuti pertemuan dengan perusahaan swasta Jepang yang bergerak di bidang industry mekanisasi, Hirata Corporation pada September tahun lalu.

Pertemuan ini membahas lebih lanjut tentang kesepakatan untuk melaksanakan kerja sama atau Joint Collaboration R&D pada Komersialisasi Produk Functional Food, Toiletries & Cosmetic and Pharmaceutical.

Kamogawa menyampaikan, Hirata Corp menginginkan kerja sama ini dapat memanfaatkan SDG yang unik dengan nilai Traditional Knowledge on Genetic Resources (GRTK) yang ada di Indonesia dan menjadi produk pangan fungsional, toiletries, kosmetika, dan farmasi serta meminta Balitbangtan untuk dapat menyepakati pelaksanaan kerja sama di Maret.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan pelaksanaan penelitian pendauluan (preliminary research) disepakati dilaksanakan di bulan Juni 2020, seraya terus memperhatikan situasi dan kondisi terkini terkait penyebaran COVID-19.

Kepala Badan Litbang dalam kesempatan lain menyampaikan bahwa keinginan Hirata ini perlu ditanggapi positif, karena perusahaan ini meminta keahlian peneliti Balitbangtan untuk menemukan produk-produk yang dapat dikomersialisasi dan dipasarkan global, seperti kerja sama Balitbangtan dengan Sakata sebelumnya.

Budi Marwoto, peneliti senior dari Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang hadir saat skype menanggapi, “Cepatnya proses kerja sama ini sangat memungkinkan, dan yakin produk-produk sebagaimana diinginkan Hirata, tersedia di Indonesia bahan-bahannya," jelasnya.

Terkait GRTK, Nurliani Bermawie, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) menambahkan bahwa untuk tanaman obat seperti jamu, bahkan sudah ada disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan identifikasi kandungannya.

KEYWORD :

Badan Litbang Pertanian Fadjri Jufri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :