Jum'at, 19/04/2024 22:49 WIB

Strategi Kemenkop Hadapi Dampak Virus Corona

Stafsus Menkop dan UKM, Tubagus Fiki Chikara Satari

Jakarta - Wabah virus Corona atau Covid-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi global mulai berdampak pada perekonomian indonesia. Industri perdagangan dan logistik mulai terhambat menjalankan lalu lintas perdagangan intenasional hingga terpukulnya sektor pariwisata.

Reaksi berantai juga terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti hotel, restoran, pengusaha retail.

Selain itu, macetnya lalu lintas perdagangan dan melesunya sektor pariwisata juga berimbas pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang beriorientasi di sektor ekspor dan UMKM yang mengandalkan sektor pariwisata.

Meski demikian, semua stake holder tidak boleh berpangku tangan menerima dampak buruk tersebut. Apalagi sektor UMKM sudah pernah teruji menghadapi krisis moneter tahun 1998.

"Jangan sampai kita enggak kerjain suatu hal, tapi (juga jangan mengerjakan sesuatu) yang tidak bisa diapa-apain," kata Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Tubagus Fiki Chikara Satari dalam acara Orientasi Jurnalis KUKM 2020 di Kantor Kemenkop, Kuningan, Jakarta, Jumat (13/03/2020).

Nantinya, sektor UMKM bakal menjadi garda terdepan dalam menjaga perekonomian Indonesia di tengah terpaan virus corona.

Untuk mewujudkan itu, Kemenkop dan UKM mengaku telah menyiapkan strategi, seperti mengidentifikasi sektor komoditas yang tetap bertahan dari ancaman virus corona, hingga produk yang punya memiliki potensi untuk bertumbuh.

"Contoh nanamin komoditi A enggak ada yang beli (atau tidak). Kan ngapain (kalau menanam tapi tidak ada yang beli), kita pastikan dulu," kata Fiki.

"Kita pastikan dulu subtitusi import (produk - produk pengganti), (apakah) itu bisa kita isi dari UKM. (Barang-barang) dari China apa aja sih produk- produknya yang bisa secara skalable bisa dikerjain UKM," sambung dia.

Lebih lanjut, Fiki menguraikan mengenai eskpor UMKM, yang mana indonesia tidak bisa lagi ekspor ke negara-negara lockdown tersebut, maka strateginya di kuatkan di tingkatan lokal.

"Mau enggak mau atau mengubah destinasi eksport negara yang masih bisa terbuka," dalihnya.

Peluang lainnya ialah mensubstitusi import, misalnya dari negara China ke negara lain.

"Kan ini ada peluang juga untuk bisa kita identifikasi, nah ini yg sedang kami lakukan."

Namun demikian, menurut Fiki, sesuai apa yang disampaikan oleh Menteri koperasi dan UKM, Teten Masduki bahwa harus dibangun bisnis model yang terkonsolidasi ke seluruh ekositem yang sustainable.

"Sirkulasi ekonominya terjadi, jadi enggak bisa parsial. Contoh mengkonsolidasi program di seluruh deputi, enggak boleh lagi sendiri-sendiri buat inisiatif. Arahan Pak Menteri jelas pastikan dulu yang mana baru, yang lain ikut, tadi siapa yg melakukan apa dan bagaimananya," ucap Fiki.

Dikatakan Fiki, Menteri Teten juga mempunyai gagasan ingin mengintervensi daya beli konsumen.

"Apalagi, pembiayaan UMKM sudah tidak adalagi permalasahan, karena ada jadi ada PNM, KUR dan seterusnya," tukas Fiki.

KEYWORD :

UMKM Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :