Sabtu, 20/04/2024 22:40 WIB

VTS Tingkatkan Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim

VTS juga berfungsi dalam mendorong efisiensi bernavigasi.

Direktur Navigasi Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Hengki Angkasawan. Foto: Humas Ditjen Hubla/Indi Astono.

Cirebon, jurnas.com – Vessel Traffic Services (VTS) atau alat pemantau lalu lintas kapal dapat meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim. Dengan VTS, semua pergerakan dan lalu lintas kapal terpantau dengan baik melalui data suara maupun visual.

"Jadi dengan VTS, kami dapat mengetahui keberadaan dan kondisi kapal dengan lebih pasti karena dapat terpantau melalui suara maupun gambar atau visual," kata Direktur Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Hengki Angkasawan saat mewakili Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo meresmikan sejumlah sarana dan prasarana penunjang keselamatan pelayaran, termasuk di dalamnya VTS  di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/2).

Beberapa fasilitas yang diresmikan antara lain berupa Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas III Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian gedung Kantor dan rumah dinas Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Kendawangan, Kalimantan Barat. Gedung VTS Cirebon, Jawa Barat serta Gedung VTS Teluk Bayur, Sumatera Barat.

Menurut Hengki, pembangunan berbagai sarana dan prasarana pendukung keselamatan pelayaran seperti  VTS di sejumlah Distrik Navigasi merupakan bukti nyata negara hadir di tengah-tengah masyarakat serta sebagai wujud keseriusan Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan pelayanan khususnya dalam menjamin keselamatan pelayaran.

Menurutnya keberadaan VTS ini sangat dibutuhkan karena fungsinya dalam menjamin keselamatan pelayaran, yaitu untuk memonitor lalu lintas pelayaran dan alur lalu lintas pelayaran. Selain itu, VTS juga berfungsi dalam mendorong efisiensi bernavigasi serta meningkatkan pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Jasa VTS.

Dalam operasinal VTS harus diintegrasikan dengan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang lainnya seperti sarana perangkat radio dan elektronika pelayaran. 

"Sebab dengan keberadaan VTS yang terintegrasi tersebut dapat memonitor lalu lintas pelayaran dan alur lintas pelayaran, mendorong efisiensi bernavigasi, perlindungan lingkungan maritim serta memberikan kemampuan bagi pihak terkait untuk berinteraksi dan menanggapi perkembangan situasi lalu-lintas kapal di wilayah VTS dengan menggunakan secara real time, baik data, suara, maupun visual," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, lanjut Hengki, pelayanan VTS mencakup setidaknya tiga hal yaitu pelayanan informasi (Information Service), pelayanan bantu navigasi (Navigation Assistence Service), dan pelayanan pengorganisasian lalu lintas (Traffic Organization Service). 

“Dengan tiga fungsi ini, pelanggaran terhadap keselamatan pelayaran dapat diketahui dan dikoreksi. Bila terjadi insiden pun, maka rekaman data dan visual ini menjadi alat bukti yang kuat untuk mengetahui pihak mana yang bersalah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok Jakarta Capt. Antoni Arif dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan gedung kantor, rumah dinas serta sarana dan prasarana pendukung keselamatan pelayaran merupakan salah satu fokus Kementerian Perhubungan melalui Diektorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mewujudkan Keselamatan dan Keamanan pelayaran.

Demikian pula dengan pembagunan Gedung VTS Teluk Bayur yang memberikan layanan INS (Informasi Service Centre) dan NAS (Navigational Assistance Service) yang selama ini secara operasionalmenjadi satu gedung di Gedung Stasiun Radio Pantai (SROP) Teluk bayur. Rehabilitasi Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas II Cilacap juga ditujukan sebagai tempat kegiatan administrasi maupun operasional rutin organisasi ditinjau dari segi keamanan, biaya, kegunaan, arsitektur, struktur maupun jasa pelayanan yang diberikan.

"Sementara replacement Gedung di Kantor UPP Kendawangan disebabkan karena gedung sudah tidak layak sebagai kantor pelayanan publik dan kondisi kelembaban udara sesuai survey dari Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) tahun 2014 melebihi ambang batas," kata Antoni.

KEYWORD :

VTS Vessel Traffic Service navigasi perhubungan laut Direktur Navigasi Hengki Angkasawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :