Kamis, 25/04/2024 05:25 WIB

Arab Saudi Kembali Ringkus Aktivis HAM

Menurut Prisoners of Conscience, jurnalis Saudi yang terkenal itu dicopot dari posisinya sebagai kepala SBA September lalu.

Former director general of the state-owned Saudi Broadcasting Authority (SBA) Dawood al-Shiryan (Foto: Press TV)

Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi dilaporkan menangkap mantan direktur jenderal Saudi Broadcasting Authority (SBA) milik negara sebagai tindakan keras yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman terhadap aktivis hak asasi di kerajaan konservatif.

Mengutip sebuah unggahan yang diterbitkan kelompok HAM, Prisoners of Conscience, yang merupakan organisasi non-pemerintah independen yang mengadvokasi hak asasi manusia di Arab Saudi, melaporkan pada Senin (24/2) para pejabat Saudi sudah menahan Dawood al-Shiryan.

Shiryan konon hilang sejak awal bulan ini.

Menurut Prisoners of Conscience, jurnalis Saudi yang terkenal itu dicopot dari posisinya sebagai kepala SBA September lalu.

Pada Maret 2019, saluran SBC Saudi mengumumkan penangguhan program "With Dawood" yang disajikan oleh Shiryan sendiri hanya setelah enam episode ditayangkan.

Program tersebut membahas masalah-masalah sosial, terutama perempuan yang melarikan diri, permukiman kumuh dan sebuah episode tentang perempuan asing yang menikah dengan orang Saudi, dan sebaliknya.

Di akun Twitter, beberapa kritikus berpendapat bahwa Shiryan sudah secara terbuka dan mengekspos penyakit masyarakat.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia yang memantau kerajaan itu mengatakan upaya lama Arab Saudi untuk memberangus perbedaan pendapat dan para intelektual telah meningkat baru-baru ini.

Sejak Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto Arab Saudi pada tahun 2017, Negeri Petro Dolar itu sudah menangkap lusinan aktivis, blogger, intelektual, dan lainnya yang dianggap sebagai lawan politik.

Tindakan tersebut sama sekali tidak menggambarkan toleransi terhadap perbedaan pendapat bahkan dalam menghadapi kecaman internasional atas tindakan keras tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, sekutu dekat Amerika Serikat (AS) itu juga sudah mendefinisikan kembali undang-undang anti-terorisme untuk menargetkan aktivisme.

Pada Januari 2016, otoritas Saudi mengeksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, yang merupakan pengkritik Riyadh yang blak-blakan. Nimr telah ditangkap di Qatif, Provinsi Timur, pada 2012.

Provinsi Timur telah menjadi tempat demonstrasi damai sejak Februari 2011. Para pengunjuk rasa menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik, dan diakhirinya diskriminasi ekonomi dan agama terhadap wilayah tersebut.

Protes telah disambut dengan tindakan keras oleh rezim, dengan pasukan pemerintah meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh provinsi. (Press TV)

KEYWORD :

Arab Saudi Mohammed bin Salman Dawood al-Shiryan Aktivis HAM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :