Ilustrasi taksi online
Singapura, Jurnas.com - Sopir taksi dan mobil sewaan pribadi yang dikarantina akibat virus corona, akan mendapatkan tunjangan selama mereka tidak bekerja.
Langkah ini merupakan upaya kolektif Asosiasi Kendaraan Sewa Pribadi Nasional (NPHVA), Asosiasi Taksi Nasional (NTA), dan Otoritas Transportasi Darat.
Kongres Serikat Buruh Nasional (NTUC) mengumumkan pada Sabtu (1/2), pengemudi yang dikarantina akan menerima bantuan keuangan dalam bentuk paket perawatan, yang terdiri dari keringanan dan tunjangan.
Diktuip dari Channel News Asia, pengemudi yang terkena dampak dari operator akan menerima tunjangan sekali saja dengan jumlah minimal S$100 atau Rp988 ribu.
Tunjangan sekali pakai sebesar S$200 atau Rp1,9 juta juga akan diberikan untuk anggota NPHVA, NTA, dan kendaraan sewaan pribadi di bawah Gojek, Grab, dan Ryde.
Ini merupakan tunjangan tambahan bagi para pengemudi taksi yang dikarantina, setelah sebelumnya dijanjikan tunjangan S$ 100 per hari untuk orang yang dikarantina yang bekerja sendiri.
"Saya minum kopi dengan beberapa pemimpin taksi dan karyawan swasta kami," kata Sekretaris Jenderal NTUC Ng Chee Meng. Dia mencatat sejumlah pengemudi mengeluh pendapatan mereka menurun karena berkurangnya kedatangan wisatawan usai adanya wabah virus corona.
"Mereka peduli dengan pendapatan dan juga kesehatan mereka. Namun, dalam napas yang sama, mereka memberi tahu saya bagaimana NTA dan NPHVA kami melangkah untuk membantu pengemudi yang terkena dampak," imbuh Meng.
"Sungguh menghangatkan hati mengetahui bahwa industri ini telah bersatu untuk memastikan pengemudi bahwa bantuan tersedia jika mereka membutuhkannya, NTUC akan melakukan apa yang diperlukan untuk membantu pekerja. Kami akan mengatasi tantangan ketika kami bekerja bersama," tandas dia.
KEYWORD :Virus Corona China Singapura Sopir Taksi
