Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam acara pelepasan ekspor nanas dan panen pedet sapi di kawasan PT Great Giant Pineapple, Lampung Tengah, Selasa (17/12).
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan tidak ada yang istimewa di masa 100 hari berkerja di bawah Kabinet Indonesia Maju.
"Rasanya sama saja," ujar Syahrul usai menghadiri "100 Hari Kerja Mentan" di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (31/1).
Syahrul mengatakan demikian karena sudah berpengalaman memimpin birokrasi selama 25 tahun sejak menjadi Bupati Kabupaten Gowa 1994 hingga 2002, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003 hingga 2008, dan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode dari 2008 hingga 2018.
Setelah resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantu presiden dalam bidang pertanian periode 2019-2024 menggantikan rekannya, Andi Amran Sulaiman pada 23 Oktober 2019, Syahrul berjanjii akan menyeragamkan data pangan dalam 100 hari kerja.
Syahrul mengklaim, data pangan yang disepakati Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pusat Statistik (PBS) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) sudah selesai sejak 1 Januari.
Kementan Bentuk Gugus Tugas Hadapi El Nino
"Intinya single data sudah kita miliki sejak 1 januari dan dirujuk bersama-sama," tegas Syahul.
Ia mengatakan, alasan data tunggal pangan tersebut belum diumukan secara terbuka, karena masih menunggu momementum yang tepat. Apalagi, sejumlah kementerian terkait masih sibuk.
Melalui Pelatihan, Kementan Tingkatkan Kompetensi Pengurus P4S menjadi Penyuluh Pertanian Swadaya
"Namun, BPS sudah mengumumkan sebenarnya dalam berbagai konsep yang ada. Atau lahan baku sawah kita itu sudah pasti, yaitu kurang lebih 7,49 juta hektare," tegas Syahrul.
KEYWORD :100 Hari Jokowi Syahrul Yasin Limpo Single Data Data Pangan
