Jum'at, 26/04/2024 04:27 WIB

Mitsubishi Motors Bantah Gunakan Defeat Device

Jaksa mencurigai mesin tersebut dilengkapi

Mitsubishi Rainy Campaign 2020 (MMKSI)

Jakarta, Jurnas.com - Mitsubishi Motors membantah melengkapi mesin dengan perangkat agar tampak tak mencemari udara. Itu dsimpaikan setelah penggerebekan jaksa di Jerman menyelidiki dugaan kecurangan emisi diesel.

Pihak penyidik di Frankfurt mengkonfirmasi bahwa penyelidikan difokuskan pada kendaraan diesel Mitsubishi dengan mesin 1,6 dan 2.2 liter yang diberi peringkat tertinggi Euro 5 dan Euro 6 Jerman pada standar emisi.

Jaksa mencurigai mesin tersebut dilengkapi "shutdown" atau "defeat device" yang membuat mesin tampak kurang mencemari udara dalam pengujian dibandingkan saat kendaraan tersebut di jalan.

Dalam sebuah pernyataan, Mitsubishi mengatakan, mesin diesel 1,6 liter yang diperiksa pada 21 Januari diproduksi oleh PSA Group, yang memiliki merek seperti Peugeot dan Citroen.

Sayangnya, perusahaan tersebut tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab membuat mesin 2.2 liter, tetapi mengatakan tidak ada mesin yang diproduksi oleh Mitsubishi Motors yang dilengkapi dengan defeat device.

Perusahaan itu mengatakan sudah sepenuhnya mengungkapkan mesin dan sistem kontrolnya kepada otoritas Jerman dan membuat perbaikan setiap kali ada indikasi.

"Kami tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa ada penipuan seperti yang diduga oleh otoritas Jaksa Penuntut Umum Frankfurt," kata pernyataan itu dilansir dari AFP.

Probe Mitsubishi adalah twist terbaru dalam skandal "dieselgate" yang meletus pada 2015 ketika kelompok Volkswagen mengaku menginstal perangkat lunak di 11 juta kendaraan di seluruh dunia untuk menipu tes polusi.

Perangkat defeat device memungkinkan mobil yang terkena dampak memuntahkan nitrogen oksida berbahaya hingga 40 kali lebih banyak daripada yang diizinkan secara hukum di Jerman.

Skandal itu sejak itu menjerat serangkaian perusahaan mobil, meskipun Mitsubishi Motors sejauh ini menghindari terseret ke dalam kontroversi.

Tetapi perusahaan yang berbasis di Tokyo itu pada tahun 2016 mengakui memalsukan tes ekonomi bahan bakar selama 25 tahun untuk membuat mobil tampak lebih efisien daripada sebelumnya.

KEYWORD :

Mitsubishi Motors Skandal Mitsubishi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :