Kamis, 25/04/2024 18:34 WIB

Kementan Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah

Meski potensi ekspor rempah menjajikan, namun faktanya ekspor komoditas rempah saat ini menunjukan trend menurun karena rerata tanaman tersebut sudah tua dan kurang mendapatkan perhatian.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Agus Wahyudi dalam acara soft launching Indonesian Spices Forum dan Business Expo 2020 di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Kementan, Jakarta, Senin 27 Januari 2020. (Foto: Jurnas/Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), mendukung upaya untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Agus Wahyudi yang mewakili Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dalam acara soft launching "Indonesian Spices Forum dan Business Expo 2020" di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Kementan, Jakarta, Senin (27/1).

"Kami sampaikan juga upaya mengembalikan kejayaan rempah, Ditjen Perkebunan sangat mendukung karena potensi Indonesia yang sudah dikenal sebagai penghasil rempah terbaik dunia," ujar Agus.

"Kita tahu rempah Indonesia yaitu lada, pala, cengkeh, kapulaga, kunyit, jahe, kayu manis, kapur barus (getah kamper) dan kemenyan, inilah yang mendorong petualangan bangsa Eropa di bumi nusantara Indonesia," sambungnya.

Kasdi menjelaskan, meski potensi ekspor rempah menjajikan, namun faktanya ekspor komoditas rempah saat ini menunjukan trend menurun karena rerata tanaman tersebut sudah tua dan kurang mendapatkan perhatian.

"Inilah yang membuat produktivitas tanaman menurun ditambah kondisi cuaca yang tidak kondusif mengakibatkan serangan hama meningkat yang pada akhirnya kualitas produksi juga turut menurun," jelas Agus.

Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Danareksa Research Institute (DRI) akan menyelenggarakan Indonesian Spices Forum dan Business Expo 2020 atau disingkat dengan ISFBE di Taman Minini Indonesia Indah (TMII) pada 17-19 April.

Acara dengan tema "Memgembalikan Kejayaan Rempah Indonesia" menjadi spesial karena akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

Kasdi juga menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia, sekaligus meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah-rempah.

Sekedar diketahui, Ditjen Perkebunan saat ini sedang fokus mengembangkan tujuh komoditas untuk mendorong gerakan tiga kali ekspor Menteri Syahrul Yasin dalam kurun lima tahun ke depan. Ketujuh komoditas itu adalah, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala dan vanili.

Selain meningkatkan ekspor tiga kali, kata Agus, Ditjen Perkebunan juga mendorong para pekebun untuk meningkatkan produksi sebesar tiga kali lipat dari sekarang.

Misalnya untuk kopi yang produktivitas hanya 0,7 ton per hektare nantinya bisa ditingkatkan sampai dua ton per hektrae, bahkan untuk tanaman rempah yang produktivitasnya hanya berkisar 0,6 – 0,8 ton per hektare juga bisa ditingkatkan tiga kali lipat 2 ton – 3 ton per hektare (lapace).

"Benihnya sudah ada ditempat riset (Litbang) dan Perguruan Tinggi. Benih unggul akan kita kembangkan menjadi logistik benih disetiap kawasan perkebunan. Benih unggul yang dikembangkan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan pekebun untuk replanting terhadap tanaman yang sudah tua dan atau rusak," jelas Agus.

Disamping itu, guna mendongkrak produktivitas perkebunan, Ditjen Perkebunan juga telah menerapkan GAP. Karena itu pekebun yang telah menerapkan budidaya perkebunan yang baik harus dibantu pemerintah.

"Jadi tak hanya dengan varietas baru (unggul) saja yang ditanam, pekebun juga diberi bantuan pupuk dan yang terpenting ada ketersediaan air untuk mendorong produktivitas," tegas Agus.

KEYWORD :

Kasdi Subagyono Kejayaan Rempah Kejayaan Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :