Sabtu, 20/04/2024 02:04 WIB

Tabir Pesona Pulau Rote Mulai Tersingkap

Pulau Rote pikat wisatawan dengan tradisi lomba pacuan kuda yang akan menjadi ajang tahunan.


Pulau Rote Kembangkan Potensi Wisata Daerah

Rote – Pemerintah Kabupaten Rote Ndau, Nusa Tenggara Timur, harus terus terus menggali potensi-potensi wisata daerahnya untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satunya adalah tradisi pacuan kuda yang akan diagendakan menjadi ajang  tahunan. Karena dampak pengembangan wisata akan menarik investor ke sektor lainnya. 

Hal itu dikatakan Saodi Lian, pejabat yang mewakili Dirjen Pengembangan Kawasan Pembangunan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di sela ajang tahunan pacuan kuda Charlie Cup  di Kabupaten Rote Ndau, Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/7).

“Rote Ndau harus mampu menarik kalangan investor. Tidak hanya wisatanya, tapi juga pada sektor pendukung ekonomi lainnya," ujar Saodi.

Saodi menambahkan, Rote Ndau adalah ujung selatan Indonesia. Rote Ndau bagian  yang menjadi beranda negara Indonesia.  Ketika negara ini dengan Nawa Cita ingin memartabatkan perbatasan Indonesia, maka Rote Ndau adalah wilayah yang harus diperhatikan. "Karena Rote Ndau berbatasan laut dengan Australia, maka percantik pembangunan beranda pesisir sebagai ikon negara,” ujar Saodi 

Apabila wisata dikembangkan hingga luar negeri, kata Saodi, akan terpancing untuk investasi hotel, kemudian akan berkembang ke infrastruktur, dan akhirnya merambah ke sektor ekonomi lainnya.

“Apalagi sekarang sudah ada dana desa, maka desa-desa harus memikirkan usaha-usaha kreatif yang menjadi ikon daerah. Misalnya kerajinan alat musik Sasando, topi dan juga pakaian khas Rote. Ikon harus terus dilestarikan,” ujarnya. 

Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Leonard Haning mengatakan, wisata tradisi seperti pacuan kuda ini memang harus terus dilangsungkan. Bahkan kata dia, sudah meminta kepada dinas terkait untuk menggali potensi wisata yang bisa terus dikembangkan dan menjadi pariwisata. “Masih banyak wisata-wisata yang harus dikembangkan. Tidak hanya pacuan kuda saja,” ujarnya. 

“Saya minta kepada camat-camat untuk membuat kegiatan pecuan kuda di wilayahnya masing-masing. Bikin acara yang menarik. Agar gema wisata Rote Ndau sampai ke luar negeri,” ujar Bupati Rote Ndau, Leonard Haning, saat membuka pacuan kuda Charlie Lian.

Ajang pacuan kuda di Rote Ndau memang tidak jauh berbeda pacuan kuda pada umumnya. Namun yang menarik dan menjadi hiburan, ada ketegori lari tel  atau lari anjing. Pada kategori pacuan, para joki atau penunggangnya anak-anak. Sedangkan lari anjing, jokinya adalah mereka yang sudah berusia tua.  Dan kudanya tidak dipacu kencang. 

Eit, ada yang lebih menariknya lagi. Jokinya semuanya sudah berusia tua  mengenakan pakaian daerahnya. Mengenakan pakaian khas bernama Ha’dak dan memakai topi bernama Ti’rangga. Ada juga yang menunggang sambil mulutnya mengunyah sirih. Begitu lari dari garis start, penonton langsung berteriak memberi dukungan. 

Charlie, inisiator ajang tersebut mengatakan, ajang ini yang kali kedua dilaksanakan. Ini merupakan bagian dari keinginan dirinya sebagai putra daerah untuk menjadikan tradisi pacuan kuda sebagai wisata tradisional yang harus dijaga. Tidak hanya sekedar memberikan hadiah bagi para pemenangnya, juga hiburan yang harus dikemas menarik.

“Kegiatan ini pada tahun mendatang harus lebih meriah, memperlihatkan keunikan tradisi Rote, dan banyak lagi.  Saya menginginkan  ajang ini juga dibarengi dengan menampilkan kebudayaan daerahS, seperti musik Sasando yang cikal bakalnya dari Pulau Rote dan lainnya. Rote yang merupakan ujung selatan, harus bisa menjadi beranda Indonesia yang bermartabat,” ujar Charlie yang juga anggota DPRD setempat.

KEYWORD :

pulau Rote Pacuan Kuda Investor Wisatawan NTT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :