Kamis, 25/04/2024 06:33 WIB

Syahrul Yasin Limpo Dorong Eksportir Dongkrak Tiga Kali Lipat Ekspor

Indonesia merupakan negara kuat yang memiliki potensi besar dan derajat tinggi di mata dunia. Karena itu, Gratieks harus menjadi titik balik bangkitnya pertanian Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono dalam menghadiri acara Akselerasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Perkebunan (Graties) yang puluhan eksportir di Auditorium Gedung D, Kantor Pusat Kementan, Jakarta Rabu (8/1).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meminta para pelaku eksportir untuk mendongkrak ekspor tiga kali lipat, khsusunya di sektor perkebunan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Hal itu disampaikan dalam acara Akselerasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Perkebunan (Graties) yang puluhan eksportir di Auditorium Gedung D, Kantor Pusat Kementan, Jakarta Rabu (8/1). 

"Saya menitipkan pesan kepada eksportir agar membuka lapangan pekerjaan secara luas dengan cara meningkatkan ekspor menjadi tiga kali lipat Kami butuh tangan eksportir," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, Indonesia merupakan negara kuat yang memiliki potensi besar dan derajat tinggi di mata dunia. Karena itu, Gratieks harus menjadi titik balik bangkitnya pertanian Indonesia.

"Kalau begitu pertanian di tangan kita tidak boleh mundur. Yang ada adalah maju. Pertanian di tangan kita harus berjalan efektif dan maksimal. Harus berkembang dan lebih baik," katanya.

Syahrul menambahkan, Indonesia merupakan negara subur yang seluruh kekayaan alamnya didamba-dambakan penduduk dunia. Lebih dari itu, sektor pertanian menjadi bagian penting dalam meningkatkan ekonomi bangsa dan menekan angka kemiskinan.

"Saya sangat yakin kita cukup memiliki kemampuan. Hanya membutuhkan sedikit lagi kemauan agar tidak kalah dengan negara lain. Intinya kita tidak boleh berpura-pura dalam mengurus negara ini," katanya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyo mengatakan, sedang merancang program gerakan peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing perkebunan (Grasida), untuk mendorong ekspor sub sektor perkebunan meningkat tiga kali lipat dalam kurun lima tahun mendatang.

"Kami pilih yang punya potensi ekspor, tapi posisi saat ini masih belum optimal. Di antaranya adalah kopi, kakao, jambu mete, kelapa, lada, pala dan vanili. Tentu yang lain penting, kami kemas di dalam non grasida seperti sawit, karet sudah jalan tetep kita dorong," jelasnya.

Kasdi menargetkan dalam lima tahun ke depan pertumbuhan ekspor komoditas tersebut lebih dari tiga kali lipat, minimal 300%. "Khusus kopi, kita berani lebih dari 400% karena punya potensi besar. Kemudian kakao hampir 300%. Kelapa juga demikian, jambu mete sampai vanili," kata Kasdi.

Selain meningkatkan ekspor tiga kali lipat kurun lima tahun ke depan, Kasdi juga mendorong para pekebun untuk meningkatkan produksi sebesar tiga kali lipat dari sekarang.

"Misalnya, untuk kopi yang saat ini produktivitasnya hanya 0,7 ton per hektare nantinya bisa ditingkatkan sampai dua ton per hektare," jelas Kasdi. 

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Ekspor Pertanian Kasdi Subagyono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :