Rabu, 24/04/2024 16:26 WIB

Gegara Suporter, Kroasia Kena Denda Miliaran

Mereka menyalakan suar, petasan, serta aksi rasialisme ketika laga di Stadion Geoffroy-Guichet

Jakarta - Gara-gara kelakuan suporter,  Komisi Disiplin UEFA menjatuhkan sanksi hingga 100 ribu euro atau setara kisaran  Rp1,5 miliar terhadap federasi sepak bola Kroasia.  Pada  laga terakhir melawan Republik Ceko pada 17 Juni 2016, suporter Kroasia melakukan kerusuhan di dalam stadion.

Mereka menyalakan suar, petasan, serta aksi rasialisme ketika laga di Stadion Geoffroy-Guichet, St-Etienne, sedang  berlangsung. Diberitakan Sky Sports, UEFA pun mengumumkan para suporter timnas Kroasia yang telah teridentifikasi melakukan aksi hooliganisme dengan hukuman seumur hidup. Mereka tak boleh memasuki stadion pertandingan di bawah UEFA.

Dalam laga tersebut, wasit UEFA asal Inggris Marck Clattenburg menghentikan pertandingan ketika laga tersisa empat menit waktu normal. Hal itu dilakoni Clattenburg setelah winger Kroasia Ivan Perisic dan seorang petugas hampir terkena lemparan petasan.

Pelatih timnas Kroasia Ante Cacic menyatakan tak respek dengan suporter-suporter tersebut.  "Mereka bukanlah suporter Kroasia. Mereka adalah teroris olahraga. Satu hal utama, negara kami tak ini malu karena ulah para hooligan ini. Sembilan puluh lima persen dari suporter kami malu di depan Eropa, para pemain sangat sedih setleah memainkan pertandingan yang indah hal ini terjadi," ujarnya.

Kroasia sendiri belum bisa memastikan tiket lolos ke babak 16 besar dari Grup D. Tim itu harus memperebutkan tempat terakhir bersama timnas Ceko. Jika pada laga terakhir Grup D, 21 Juni 2016, Kroasia kalah dari Spanyol sementara Ceko menang atas Turki, Perisic dkk akan tersingkir.

Satu-satunya harapan tim Kroasia kelak adalah menjadi salah satu dari empat peringkat tiga terbaik di akhir fase grup untuk bermain di 16 besar. Terkait sanksi UEFA itu, Kroasia tak sendirian yang baru dijatuhkan hukuman. UEFA pun tengah menganalisa menjatuhkan hukuman yang sama terhadap federasi sepak bola Turki karena ulah yang sama pula. (Sundari/cnn)

KEYWORD :




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :