Ilustrasi roket luar angkasa
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kazakh Pengembangan Digital, Inovasi dan Industri Dirgantara Askar Zhumagaliev mengatakan, Kazakhstan berencana untuk mengalokasikan $ 233 juta (Rp3,3 Triliun) untuk membiayai proyek untuk membangun fasilitas peluncuran ruang Baiterek di pusat ruangon Baikonur.
"Kami akan menghabiskan sekitar $ 233 juta untuk modernisasi fasilitas peluncuran ruang angkasa Zenit-M, yaitu landasan peluncuran, sementara Rusia akan bertanggung jawab atas produksi roket pengangkut Soyuz-5. Diharapkan bahwa $ 916 juta akan dialokasikan untuk pekerjaan ini. Jelas bahwa dana ini akan diperuntukkan oleh Rusia," jelasnya ketika ditanya tentang pendanaan untuk proyek Baiterek.
Sementara itu, Wakil Menteri Kazakhstan untuk Pengembangan Digital, Inovasi dan Industri Dirgantara Marat Nurguzhin memberi tahu TASS bahwa jumlah yang dialokasikan oleh Kazakhstan untuk membiayai proyek telah direvisi turun dari sekitar $ 283 juta menjadi $ 233 juta.
"Opsi tak berawak sedang dipertimbangkan, dan karenanya harga untuk proyek tersebut telah menurun. Masalah yang ada saat ini adalah $ 233 juta," katanya, seraya menambahkan bahwa proyek Baiterek dijadwalkan akan dilaksanakan dari 2020 hingga 2023.
Pada 22 Agustus 2018, Rusia dan Kazakhstan menandatangani protokol tentang amandemen dan suplemen untuk perjanjian bilateral 22 Desember 2004, untuk membangun fasilitas peluncuran ruang Baiterek di pusat ruang angkasa Baikonur.
Ini menetapkan tanggung jawab para pihak terkait dengan proyek, penghentian sewa dan penyerahan infrastruktur peluncuran berbasis ruang angkasa Zenit-M ke Kazakhstan untuk peningkatan lebih lanjut.
Dalam proyek ini, Kazakhstan bertanggung jawab untuk menciptakan infrastruktur berbasis darat Baiterek dengan meningkatkan fasilitas peluncuran ruang Zenit-M yang ada. Rusia sedang mengembangkan roket pembawa Soyuz-5 dan Soyuz-6 yang akan diluncurkan dari fasilitas Baiterek.
Proyek Kazakhstan Luar Angkasa
