Jum'at, 19/04/2024 10:20 WIB

Ilmuwan Berhasil Pecahkan Umur Homo Erectus yang Dianggap Nenek Moyang Manusia

Homo erectus mungkin telah ditakdirkan di Jawa oleh perubahan iklim yang mengubah lingkungan hutan terbuka menjadi hutan hujan

Homo Erectus (foto: Google)

Jakarta, Jurnas.com - Para ilmuwan akhirnya menghitung usia sisa-sisa Homo erectus yang termuda, yang umumnya dianggap sebagai nenek moyang spesies kita.

Fragmen-fragmen tengkorak fosil dan tulang-tulang lainnya ditemukan di Pulau Jawa pada tahun 1930-an.

Dilansir 9news, menentukan usia mereka telah menjadi tantangan ilmiah, dan berbagai macam telah diusulkan oleh berbagai penelitian.

Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh jurnal Nature, para ilmuwan menyimpulkan bahwa jenazahnya berusia antara 108.000 dan 117.000 tahun.

Para peneliti menggunakan lima teknik penanggalan pada sedimen dan tulang binatang fosil dari daerah tersebut, menggabungkan 52 perkiraan usia untuk analisis. Proyek ini memakan waktu 13 tahun untuk selesai.

Paleoanthropolog Russell Ciochon dari University of Iowa, seorang penulis penelitian, mengatakan: "Saya tidak melihat cara untuk berkencan dengan situs ini secara lebih menyeluruh."

Homo erectus muncul di Afrika sekitar dua juta tahun yang lalu dan menyebar luas di sana dan di Asia, dan mungkin ke Eropa. Spesies berdiri tegak, memiliki otak lebih kecil dari manusia modern, dahi rendah dan wajah yang menonjol.

Manusia purba yang punah mencapai Jawa lebih dari 1,5 juta tahun yang lalu, dan kurma baru menunjukkan bahwa spesies tersebut mati setidaknya 35.000 tahun sebelum kedatangan spesies kita sendiri, Homo sapiens.

Homo erectus mungkin telah ditakdirkan di Jawa oleh perubahan iklim yang mengubah lingkungan hutan terbuka menjadi hutan hujan, kata Ciochon.

Namun, Homo erectus ternyata ada lebih lama di Bumi daripada spesies lain di "Homo" atau cabang manusia dari pohon evolusi.

Susan Anton, antropolog Universitas New York yang tidak berpartisipasi dalam pekerjaan itu, menyebut upaya kencan itu "heroik".

Tetapi dia menganggap rentang usia yang dilaporkan terlalu sempit dan lebih suka rentang kurang dari 550.000 tahun hingga lebih dari 100.000 tahun.

Itulah kira-kira yang ia dan rekan penulis usulkan dalam makalah yang diterbitkan pada 2011.

Akhir yang lebih muda dari kisaran dalam makalah itu adalah baru 120.000 tahun, yang katanya hampir sama dengan hasil baru.

KEYWORD :

Homo Erectus Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :