Bambang Brojonegoro saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pembukaan Pameran Poster dan Produk Program Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Inovasi (Riset ITB, PM ITB, dan P3MI) di Institut Teknologi Bandung, Kamis (12/12).
Bandung, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro menekankan bahwa hasil inovasi haruslah sesuatu yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat banyak dan industri di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bambang Brojonegoro saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pembukaan Pameran Poster dan Produk Program Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Inovasi (Riset ITB, PM ITB, dan P3MI) di Institut Teknologi Bandung, Kamis (12/12).
Menurut Bambang, untuk menghasilkan produk-produk inovasi yang bisa dirasakan manfaat oleh masyarakat, peneliti tidak boleh menjadikan penelitian hanya sekedar hobi semata namun haruslah menjadi suatu kewajiban.
"Jangan sampai penelitian hanya jadi hobinya peneliti. Hobi itu harus diantar menjadi kewajiban, yakni kewajiban dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat," kata dia.
Selain itu, para peneliti juga harus memperhatikan tiga dasar dalam penelitian yang saat ini diinginkan oleh penelitian yaitu tepat guna, nilai tambah, dan subtitusi impor sebelum melakukan penelitian.
"Mudah-mudahan ketiga komponen itu bisa dijadikan sebagai referensi, agar penelitian itu bisa tepat guna," ujarnya.
Ilmuwan Nyatakan Dugong Punah di China
Alumni Universitas Indonesia itu juga menambahkan, para peneliti khususnya yang berada di kawasan perguruan tinggi harus mulai membangun hubungan dengan dunia industri, karena hasil penelitian saat ini juga harus mampu dikormesialkan agar bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat.
"Sebelum melakukan penelitian, salah satu tujuannya didasari inovasi yang muncul harus bisa dikomersialisasi, sehingga bisa digunakan oleh dunia industri," tuturnya.
"Produk-produk inovasi sangat dibutuhkan untuk menopang ekonomi Indonesia," pungkasnya.
KEYWORD :Hasil Penelitian Bambang Brojonegoro Menristek BRIN
