Rabu, 24/04/2024 20:56 WIB

DPD RI Ajak Parlemen Selandia Baru untuk Tingkatkan Hubungan Ekonomi

Wakil Ketua I DPD RI Letjen-Mar TNI (Pur) Dr. Nono Sampono mendorong parlemen Selandia Baru untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk pariwisata.

Wakil Ketua I DPD RI, Nono Sampono mendorong parlemen Selandia Baru untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk pariwisata.

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua I DPD RI Letjen-Mar TNI (pur) Dr. Nono Sampono mendorong parlemen Selandia Baru untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk pariwisata, pengembangan energi terbarukan, dan industri rumah tangga agar semakin mempererat hubungan persahabatan yang sudah berlangsung 61 tahun.

Ketika menerima kunjungan delegasi persahabatan dari parlemen Selandia  Baru di Gedung Nusanara III komplek parlemen di Senayan, Nono katakan bahwa hubungan bilateral selama 61 tahun ini masih perlu diperluas lagi untuk menggairahkan sektor pariwisata, pengembangan energi terbarukan dan berbagai jenis industri rumah tangga, karena Selandia Baru memiliki potensi besar untuk membantu mengembangkan sektor-sektor dimaksud untuk kepentingan bersama.

Waka I DPD RI itu katakan bahwa sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Wellington pada 19 Maret 2018 dimana telah disepakati perjanjian kemitraan strategis dengan negara paling selatan itu, maka di sektor pariwisata, misalnya, perlu ada peningkatan frekuensi penerbangan dari Auckland ke Bali menjadi 5 kali seminggu agar dapat memfasilitasi hubungan antarwarga kedua negara secara lebih intensif lagi.

Dengan demikian maka lebih banyak lagi wisatawan dari Selandia Baru dan Australia dapat berkunjung ke Indonesia bagian timur yaitu obyek-obyek wisata selain Bali yang juga menarik untuk dikunjungi seperti di Maluku dan Papua serta Raja Ampat di Papua Barat.

Kepada delegasi parlemen Selandia Baru yang dipimpin oleh Kanwaljit Singh Bakshi itu Nono katakan bahwa selain dibutuhkan peningkatan frekuensi penerbangan, Selandia Baru dapat mengoperasikan kapal-kapal laut untuk menjelajahi berbagai obyek wisata bahari di Indonesia karena Nusantara ini memiliki keindahan bahari yang sangat kaya dan dapat dinikmati oleh wisatawan mancanegara.

Dalam penjelasannya kepada delegasi parlemen Selandia Baru tersebut Nono juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar di bidang energi terbarukan yang belum secara maksimal dikembangkan; karena itu Selandia Baru dapat masuk untuk bekerjasama dengan mitra-mitra lokal di berbagai daerah Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa meski sudah pernah ada kerjasama Selandia Baru dengan Indonesia dalam pengembangan industri rumah tangga, cakupannya masih perlu diperluas untuk melibatkan para pengrajin di berbagai daerah.

Kepada delegasi tamu itu Nono jelaskan bahwa perluasan hubungan ekonomi dimaksud bertujuan untuk memperbesar volume perdagangan kedua negara yang pada 2018 mencapai NZ$2 miliar (Rp19,25 triliun), meningkat dari NZ$1.76 miliar tahun sebelumnya, tetapi belum mencerminkan potensi perdagangan bilateral kedua negara.

Kanwaljit Singh sebagai ketua delegasi dan jurubicara urusan dalam negeri di parlemen Selandia Baru itu katakan bahwa ada banyak potensi yang belum digarap untuk menggairahkan hubungan ekonomi kedua negara dan kerena itu mereka datang ke Indonesia untuk mendengar dan akan menyampaikan informasi yang diperoleh ke parlemennya saat kembali ke Wellington.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh Kelompok Persahabatan di parlemen Selandia Baru dan Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi mengingat pentingnya hubungan kedua negara, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Dari Jakarta, delegasi Selandia Baru ini akan terbang ke New Delhi untuk melakukan kunjungan persahabatan ke parlemen India.

Sementara itu, Nono juga menyampaikan keprihatinannya kepada delegasi parlemen Selandia Baru karena di negeri itu ternyata masih banyak oknum atau kelompok anti-Indonesia yang secara leluasa beroperasi untuk mendiskreditkan Indonesia tentang masalah Papua. Ia katakan kelompok seperti ini tak bermanfaat untuk pelestarian hubungan bilateral di masa depan, karena itu perlu ditangani.

Nono Sampono mengatakan ini karena kelompok anti-Indonesia itu juga menggelar demonstrasi di Wellington ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke sana pada 19 Maret 2018. Atas kejadian itu Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowy Yahya telah menegaskan bahwa kejadian seperti itu hanya dilakukan oleh segelintir orang dan tidak berdampak pada hubungan bilateral.

Sementara itu, Ketua delegasi Selandia baru Kanwaljit Singh katakan bahwa di sebuah negara demokrasi sangat sulit untuk melarang orang mengemukakan pendapat, tetapi pendapat mereka tidak mencerminkan pendapat pemerintah Selandia Baru. Bahkan pendapat dari segelintir anggota parlemen Selandia Baru yang kritis terhasdap Indonesia pun tidak mencerminkan sikap parlemen Selandia Baru terhadap Indonesia, tukasnya.

Di awal pertemuan dimaksud, Nono Sampono mengingatkan kembali tentang aksi teror di masjid Al-Noor di  Riccarton, Christchurch, Selandia Baru, yang  menewaskan 51 orang ketika sedang dilangsungkan ibadah salat Jumat pada 15 Maret 2019 dimana 6 warga Indonesia pun sedang berada di dalamnya. Nono katakan peristiwa ini sangat memprihatikan dan tak boleh terulang lagi.

Dalam menanggapi pernyataan Waka I DPD RI itu Kanwaljit Singh katakan bahwa seluruh masyasrakat Selandia Baru sangat prihatin dengan peristiwa itu. Ia menambahkan bahwa baik masyarakat maupun parlemen dan pemerintah Selandia Baru telah menunjukkan simpati yang sangat besar pada komunitas Muslim di Selandia baru atas kejadian tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab di Ruang Delegasi DPD RI itu para anggota parlemen Selandia Baru, juga ketua delegasi Kanwaljit Singh, berulang kali memuji Duta Besar Tantowy Yahya—yang mengantar mereka ke DPD RI—sebagai “Diplomat paling populer di Selandia Baru, sama populenya dia di Selandia Baru dengan di Indonesia” karena kepiawaiannya berkomunikasi dan mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia ke komunitas internasional di negara tetangga paling selatan tersebut.

KEYWORD :

Warta DPD RI Pimpinan DPD Nono Sampono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :