Selebrasi pemain Liverpool kala mencetak gol ke gawang lawan (foto: google)
London, Jurnas.com - Catatan tak terkalahkan Liverpool musim ini berlanjut. The Reds mampu melibas Manchester City dengan skor 3-1, dan memantapkan diri di pucuk klasemen sementara.
Hasil ini sekaligus memperpanjang rekor buruk City yang tidak pernah menang di Anfield sejak Mei 2003.
Sementara Liverpool berpesta, akhir pekan lalu terasa sulit bagi para penggemar klub London Utara. Pasalnya, Arsenal dan Tottenham Hotspurs sama-sama kehilangan poin.
Kekalahan Arsenal di kandang Leicester City membuat The Gunners tanpa kemenangan dalam empat pertandingan terakhir mereka di liga.
Sedangkan Spurs tanpa kemenangan dalam lima laga, pasca The Lily Whites bermain imbang 1-1 di kandang mereka dengan Sheffield United.
Arteta Tantang Arsenal Rebut Gelar EPL dari City
Dengan Arsenal yang gagal menang, Manchester United memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak antara klub peringkat keenam dan ketujuh menjadi hanya satu poin.
Dikutip dari Fox Sports Asia pada Senin (11/11), inilah sejumlah fakta menarik Liga Inggris pekan ke-12:
Ten Hag Paksa MU Belanja Pemain Musim Panas Ini
1. Poin Terendah City di bawah Pep Guardiola
Pelatih City, Pep Guardiola kerap membawa hasil minus bila bertanding di kandang Liverpool. Kekalahan pada Minggu (10/11) merupakan kekalahan keempat kalinya selama dia berkarir di Liga Inggris.
City telah mengumpulkan 25 poin musim ini. Namun itu merupakan torehan poin terendah sang pelatih dalam 12 pertandingan musim Liga Premier.
Klub rival Manchester United (MU) itu juga terpaut lebih dari tiga poin di belakang pemimpin klasemen untuk pertama kalinya pada tahap musim ini.
Liverpool unggul delapan poin dari Leicester City yang berada di peringkat kedua, hal sama yang dilakukan Manchester United di musim 1993-94.
2. Rashford Makin Cemerlang
Marcus Rashford memberi penonton Old Trafford momen langka untuk dinikmati, ketika tendangannya memantul ke bawah mistar gawang untuk membuat Manchester United unggul 3-1 atas Brighton.
Itu merupakan gol ke-22 pemain berusia 22 tahun itu di kandang sendiri untuk Setan Merah. Enam di antaranya terjadi pada musim 2019-20. Dia butuh tiga gol lagi untuk menyamai torehan gol terbaiknya di pertandingan kandang.
Bentuk Rashford telah menjadi kunci bagi kemajuan United baru-baru ini dalam peruntungan di Old Trafford, di mana mereka tidak terkalahkan dalam empat pertandingan Liga Premier terakhir, dan tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Sementara Solskjaer telah menunjuk susunan pemain termuda Liga Premiernya musim ini, rata-rata 23 tahun dan 350 hari.
3. Rekor Terburuk Arsenal dalam 37 Tahun
Pelatih Arsenal Unai Emery kehabisan peluang setelah kalah 2-0 dari Leicester City, yang membuat klub itu memegang rekor terburuk mereka pada tahap musim kompetisi papan atas sejak 1982-1983.
The Gunners mengumpulkan 17 poin dari 12 pertandingan di musim 2014-2015, sebanyak yang mereka miliki sekarang, tetapi setidaknya bisa mengklaim selisih gol positif +5 pada waktu itu, tidak seperti sekarang -1.
Perjalanan ke Stadion King Power akhir pekan lalu menandai pertandingan ke-50 Liga Premier di bawah kepemimpinan Emery, sekaligus kekalahannya yang ke-13.
4. Son Bersinar, tapi Spurs Masih Paceklik
Pasukan Mauricio Pochettino hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Sheffield United pada akhir pekan lalu.
Sheffield menjadi tim promosi ketiga setelah Blackburn Rovers (1992-1993) dan Nottingham Forest (1994-1995) yang tidak terkalahkan melalui enam pertandingan tandang perdana di Liga Premier musim.
Gol George Baldock membuat Spurs kini terpaut 20 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, kendati Son Heung-min mencetak satu gol untuk Spurs.
Lebih buruk lagi, finalis Liga Champions hanya memiliki 14 poin, jumlah terendah mereka setelah 12 pertandingan sejak 2008-09, musim yang membuat Juande Ramos kehilangan pekerjaannya.
KEYWORD :Liga Inggris
