Jakarta, Jurnas.com - Mantan Walikota Baltimore Thomas D`Alesandro III meninggal karena komplikasi stroke pada usia 90 di rumahnya di Baltimore Utara pada Minggu (20/10) waktu setempat.
Adik perempuan D`Alesandro, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh keluarga mereka bersedih oleh kematiannya dan mengingatnya sebagai "pelayan publik terbaik" yang pernah dikenalnya.
"Kehidupan dan kepemimpinannya merupakan penghargaan terhadap nilai-nilai Katolik yang dengannya kita dibesarkan: iman, patriotisme keluarga. Dia sangat percaya seperti halnya orang tua kita, bahwa pelayanan publik adalah panggilan mulia dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain," katanya dilansir UPI.
Karir politik D`Alesandro dimulai pada tahun 1956 ketika ia mendapatkan kursi di Dewan Pengawas Pemilihan setelah lulus dari University of Maryland Law School dan melayani di Angkatan Darat.
Dia kemudian menjadi presiden Dewan Kota Baltimore pada tahun 1962 dan berhasil mencalonkan diri sebagai walikota pada tahun 1967 silam.
D`Alesandro memimpin kota itu selama kerusuhan 1968 yang terjadi setelah pembunuhan Pendeta Martin Luther King Jr., yang menewaskan enam orang dan 700 lainnya cedera.
Dia juga mengawasi persetujuan masalah obligasi $ 80 juta untuk membangun sekolah baru, pembangunan markas polisi baru dan mendorong perumahan terbuka.
Walikota Baltimore, Bernard C. Young mengatakan D`Alesandro "membimbing kota pada saat yang penuh gejolak" dan membuat langkah penting saat berada di kantor.
"Dia akan selalu dikenang karena komitmennya dan cinta untuk Baltimore,” tuturnya.
Putra D`Alesandro mengatakan ayahnya membawa "keyakinan kuat" bahwa orang harus berkontribusi pada masa di mana mereka hidup.
"Saya secara konsisten kagum dengan kemurahan hatinya yang luar biasa. Saya tidak bisa mengingat berapa kali dia membayar tagihan saat kumpul-kumpul dengan orang lain," katanya.
KEYWORD :Mantan Walikota Baltimore Thomas D`Alesandro III
