Kamis, 18/04/2024 20:54 WIB

Memiliki Anjing Bikin Panjang Umur

Sebuah penelitian menemukan bahwa pemilik anjing memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki persahabatan anjing

Ilustrasi persahabatan dengan anjing (foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com – Sebuah penelitian di University of Toronto, Kanada menemukan bahwa pemilik anjing memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki persahabatan anjing, terutama dalam hal kematian akibat serangan jantung atau stroke.

Kepemilikan anjing mengurangi risiko keseluruhan kematian dini seseorang sebesar 24 persen, menurut para peneliti yang melakukan tinjauan terhadap bukti medis yang tersedia.

Manfaatnya paling terasa pada orang dengan masalah jantung yang ada. Pemilik anjing memiliki 65 persen risiko kematian setelah serangan jantung dan 31 persen risiko kematian akibat penyakit jantung, kata para peneliti.

"Orang yang mengalami serangan jantung sebelum mendapatkan anjing bahkan mengalami penurunan angka kematian," kata pemimpin penulis Dr. Caroline Kramer, asisten profesor kedokteran di University of Toronto, Kanada dilansir UPI.

Analisis itu didukung oleh penelitian Swedia yang terpisah, yang menemukan bahwa serangan jantung dan stroke yang memiliki anjing memiliki risiko kematian yang lebih rendah, terutama jika mereka hidup sendirian.

Memiliki seekor anjing mengurangi risiko kematian pasien serangan jantung sebesar 33 persen jika mereka hidup sendiri, dan 15 persen jika mereka hidup dengan pasangan atau anak, menurut data dari Swedish National Patient Register.

Demikian pula, risiko kematian untuk penderita stroke yang memiliki anjing adalah 27 persen lebih rendah jika mereka hidup sendiri dan 12 persen lebih rendah untuk mereka yang hidup dengan seseorang, para peneliti Swedia menemukan.

Kedua laporan itu diterbitkan 8 Oktober di jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes.

Sebagian dari manfaat itu kemungkinan karena aktivitas fisik yang datang dengan memiliki anjing, kata Kramer. Kramer melakukan penelitian setelah memperhatikan perubahan perilakunya sendiri setelah ia mengadopsi anjingnya sendiri, schnauzer miniatur bernama Romeo.

"Pada saat saya mulai mengerjakan ini, saya sudah memelihara anjing saya selama satu tahun dan saya perhatikan bahwa saya berjalan lebih jauh," kata Kramer. "Ada banyak bukti bahwa orang yang memiliki anjing berjalan jauh lebih banyak. Tingkat latihan fisik mereka jauh lebih banyak."

Kramer dan rekan-rekannya meninjau data untuk lebih dari 3,8 juta orang yang diambil dari 10 studi terpisah, dan menyimpulkan bahwa memiliki seekor anjing dikaitkan dengan risiko jangka panjang kematian dini yang lebih rendah.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pemilik anjing cenderung memiliki tekanan darah rendah, kadar kolesterol sehat dan lebih sedikit stres, kata Kramer dan rekannya dalam catatan latar belakang.

Satu studi menemukan bahwa "tindakan mengelus anjing mengurangi tekanan darah sebanyak obat untuk mengobati hipertensi," kata Kramer.

Tetapi studi Swedia menunjukkan bahwa penemanan seekor anjing juga berkontribusi terhadap kesehatan seseorang, kata Dr. Dhruv Kazi, associate director dari Smith Center for Outcomes Research in Cardiology di Beth Israel Deaconess Medical Center, di Boston.

Dalam penelitian Swedia, Dr. Mwenya Mubanga dari Universitas Uppsala dan rekan-rekannya menyisir data pasien negara mereka untuk semua orang berusia 40 hingga 85 tahun yang mengalami serangan jantung atau stroke dari tahun 2001 hingga 2012.

Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 181.000 korban serangan jantung, sekitar 6 persen di antaranya memiliki seekor anjing, dan hampir 155.000 penderita stroke, di antaranya 5 persen memiliki seekor anjing.

Setiap orang yang memiliki anjing memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anjing, tetapi risiko itu berkurang dua kali lipat pada orang yang hidup sendiri dibandingkan mereka yang hidup dengan orang lain, demikian temuan para peneliti.

"Hipotesis saya sendiri adalah pendorong terbesar dari ini adalah apa yang kepemilikan anjing lakukan untuk kesehatan mental seseorang," kata Kazi, yang menulis tajuk rencana bersama tentang dua laporan baru tersebut.

Isolasi dan kesepian telah dikaitkan dengan hasil kesehatan jantung yang buruk, kata Kazi, dan memiliki seekor anjing nampaknya memudahkan kesunyian seseorang sehingga memiliki manfaat nyata.

Studi Swedia menggambarkan ini. "Individu yang hidup sendiri tampaknya memiliki manfaat yang lebih besar, yang sejalan dengan kenyataan bahwa persekutuanlah yang mendorong sebagian besar manfaat ini," kata Kazi.

Namun, Kazi menambahkan bahwa akan keliru jika mengabaikan manfaat fisik memiliki seekor anjing.

"Jika kamu memiliki seekor anjing, tidak peduli seberapa lelahnya kamu atau seberapa dinginnya itu, kamu masih harus berjalan-jalan. Itulah yang harus kamu lakukan," kata Kazi.

KEYWORD :

Anjing Peliharaan Kematian Dini Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :