Jum'at, 19/04/2024 06:38 WIB

Ternyata Perut Lapar Bisa Bikin Anda Suka Marah Lho

Ketika orang mengabaikan rasa lapar, orang akan merasa lebih tidak senang dan mudah marah.

Ilustrasi marah

Jakarta - Jurnal penelitian tahun 2018 menunjukkan responden yang tidak makan selama lima jam, dibandingkan dengan yang makan snack lebih dulu, hasilnya mereka lebih memperlihatkan perasaan negatif, mudah sensi atau suka marah-marah.

Fakta di atas juga disampaikan Ahli gizi dr. Juwalita Surapsari, SpGK jika hubungan antara rasa lapar dan emosi marah. Kondisi yang disebut Maper atau marah karena lapar ini perlu diperkenalkan kepada publik agar dampaknya dapat sepenuhnya dipahami.

"Ketika orang mengabaikan rasa lapar, orang akan merasa lebih tidak senang dan mudah marah. Hal ini mengarah pada penyebaran emosi negatif, termasuk, apalagi di media sosial yang saat ini hanya tinggal mengetukkan jari saja,” jelas Juwalita.

Lebih lanjut lagi ditambahkan bahwa kita semua dapat menghindari rasa Maper ini dengan mengkonsumsi nutrisi yang tepat. Pengaturan gula darah merupakan kunci untuk mengontrol emosi.

Makanan sebagai sumber energi, glukosa, ketika sudah dua jam gula darah mulai turun, badan kita mulai mencari sumber yang lain.

"Otak tergantung sama glukosa, sehingga ketika menghadapi gula darah turun, orang perilakunya mulai berubah, biasanya keliatan secara sosial tidak kaya biasanya," ucapnya usai ditemui pada peluncuran kampanye Maper yang diinisiasi sari kacang hijau ABC di Jakarta, Kamis (26/9).

Gula darah turun lalu tubuh mengeluarkan hormon grelin lalu hormon kortisol (stres), mulai kelihatan perilaku berubah, gampang berubah, bicara lebih kacau, makin orang skip makan maka neuropaptide juga menguasai.

"Rasa lapar terjadi saat kadar gula menurun, diperoleh karena makanan yang kita makan. Naiknya cepet tapi turun lagi dalam waktu dua jam. Untuk itu diperlukan makanan yang mengandung protein, energi dan fiber untuk menjaga gula darah tetap stabil," ucapnya. 

KEYWORD :

Emosi Negatif Rasa Lapar Gula Darah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :