Jum'at, 19/04/2024 15:52 WIB

Perempuan Mampu Turut Majukan Maritim Indonesia

Perempuan Indonesia tidak perlu takut menjadi pelaut. Kesataraan jenderal di bumi pertiwi ini sudah sangat baik.

Para perempuan tangguh yang tergabung dalam Women In Maritime Indonesia (WIMA-INA).

Labuan Bajo, Jurnas.com - Para perempuan Indonesia dinilai memiliki kontribusi besar dan mampu untuk turut serta membesarkan dunia maritim Indonesia. 

Demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam sambutan yang dibacakan Kasubdit Keselamatan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan: Shidrotul Muntaha pada acara HUT ke-4 Women In Maritime Indonesia (WIMA-INA) dan simposium "Empowering Women in the Maritime Community" di Labuan Bajo, NTT, Rabu (18/9/2019).

Kasubdit Keselamatan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut Sidrotul Muntaha.

"Saya mengucapkan selamat untuk WIMA Indonesia sekaligus ucapan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kontribusi dan peran aktif dari WIMA selama ini dalam upaya memajukan dunia maritim Indonesia," kata Sidrotul Muntaha.

WIMA Indonesia diharapkan semakin maju serta dapat berjalan beriringan dengan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perhubungan. "Untuk terus bersama-sama mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi bangsa maritim yang besar dan disegani oleh bangsa lain," katanya.

Menurutnya, setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Maritim Sedunia atau World Maritime Day. Pada tahun 2019 ini, World Maritime Day yang dirayakan setiap tahunnya oleh para negara anggota IMO termasuk oleh Indonesia, merupakan wujud apresiasi dunia terhadap sektor maritim yang memegang peranan penting dalam berbagai aspek sebut saja transportasi, perekonomian dan juga sumber daya alamnya.

Adapun pada tahun 2019 ini, World Maritime Day mengangkat tema mengenai "Empowering Women in the Maritime Community" atau “Memberdayakan Perempuan di Komunitas Maritim”. 

"Dengan mengangkat tema tersebut, diharapkan dapat mengurangi kesan bahwa dunia maritim itu identik dengan kaum laki-laki. Karena laut sejatinya bukan hanya milik kaum lelaki, perempuan juga bisa berperan penting di industri kemaritiman," ujar Sidrotul Muntaha.

Ketua Umum WIMA Indonesia (WIMA-INA) Nirmala Chandra Motik.

Ketua Umum WIMA Indonesia Nirmala Chandra Motik dalam sambutannya mengatakan, perempuan Indonesia tidak perlu takut menjadi pelaut. Kesataraan jenderal di bumi pertiwi ini sudah sangat baik.

"Bahkan sudah lebih maju selangkah kerimbang di Amerika Serikat sekalipun," kata Chandra Motik yang juga pakar hukum maritim ini.

Menurutnya, Indonesia banyak memiliki perempuan tangguh di bidang mariti.. Bahkan jauh sebelum era kemerdekaan. Contoh Laksmana Malahayati dari Aceh, Ratu Kuning dari Palembang Sumatera Selatan.

"Bahkan sekarang pun hadir nakhoda kapal penumpang dan kapal barang perempuan pertama yang dimiliki Indonesia, Capt. Entin Kartini," tutur Chandra Motik.

Selain Chandra Motik dan Capt. Entin Kartini, hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum INSA Charmelita Hartoto, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Surabaya Dothy, dan Nakhoda KN Alugara P.114 Capt. Ni Putu Suryani Negara.

KEYWORD :

Women In Maritime WIMA-INA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :