Rabu, 17/04/2024 03:50 WIB

Wow, Karet Asal Jambi Tembus Tujuh Negara

Produksi karet tahun 2018 di Provinsi Jambi mencapai 315,7 ribu ton pada luasan areal sebesar 378,7 ribu hektare.

Perkebunan karet. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ekspor karet Indonesia, khususnya dari Provinsi Jambi terus menujukkan eksistensinya. Jambi merupakan salah satu kawasan pengembangan karet nasional yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi karet nasional tujuan ekspor.

"Program BUN-500 ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas karet nasional melalui penyediaan benih karet yang bersertifikat, unggul dan bermutu," kata Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/8).

Menurut Keputusan Menteri Pertanian nomor 472 tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional, kabupaten yang menjadi sentra pengembangan karet nasional di Provinsi Jambi, meliputi Batanghari, Muaro Jambi, Tebo, Merangin dan Sarolangun.

Menurut Data Pusat Statistik (BPS) produksi karet tahun 2018 di Provinsi Jambi mencapai 315,7 ribu ton pada luasan areal sebesar 378,7 ribu hektare.

PT. Remco Cabang Jambi (Rubber Remiling Company) merupakan salah satu mitra binaan Direktorat Jenderal Perkebunan yang bergerak dibidang pembinaan dan trading komoditas karet Indonesia, khususnya ekspor karet ke pasar internasional.

Data menunjukkan, PT. Remco yang beralamat di Tanjung Johor, Jambi sudah melakukan ekspor komoditas karet untuk SIR-20 atau TSNR-20 ketujuh negara pada Juli 2019, meliputi Japan, India, China, Canada, Germany, Polandia dan Amerika Serikat dengan volume sebesar 2.365,7 ton atau senilai USD 3,43 juta.

Pemanfaatan SIR ini untuk rubber dock fender, komponen-komponen untuk keperluan industri seperti cement mill, centrifuge latex mill, crumb rubber mill, sugar mill, aluminium plant, oil palm mill, komponen bangunan tahan gempa dan beberapa aplikasi lainnya seperti conveyor belt, rubber mats, rubber bands dan lain-lain.

Tercatat dari data BPS yang diolah Ditjen Perkebunan, 2018 ekspor karet Indonesia sebesar 2,81 juta ton dengan nilai ekspor mencapai USD 3,95 miliar.

Ekspor TSNR-20 berkontribusi sebesar 92,1 peraen atau sebesar 2,59 juta ton dari total volume karet Indonesia. Sebagian besar ekspor TSNR-20 ini ke negara Amerika Serikat, Jepang, India, China, Korea Selatan, Turki, Brazil dan Kanada.

"Indonesia sebagai negara produsen karet nomor dua dunia setelah Thailand terus berupaya agar ekspor komoditas karet Indonesia didukung oleh kualitas bokar yang tinggi dan menjadi standar kebutuhan ekspor," katanya.

Saat ini Ditjen Perkebunan terus membina Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di beberapa provinsi yang menjadi sentra produksi karet nasional untuk memperkuat kelembagaan petani dan meningkatkan kualitas bokar.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Ekspor Karet Jambi Kasdi Subagyono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :