Sabtu, 20/04/2024 13:22 WIB

Cerita Menteri Syafruddin "Dendam" dengan Unhas

Syafruddin malah digadang-gadang untuk masuk Majelis Wali Amanat Unhas dan bersamaan juga dicalonkan untuk posisi yang sama di Universitas Indonesia (UI).

Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin saat memberikan testimoninya di sela Pelantikan IKA UNHAS Jabodebeka pada 3 Agustus 2019. (Foto: Sutawijaya/Ika Unhas)

Bogor, Jurnas.com - Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin ternyata punya "Dendam" terhadap Universitas Hasanuddin. Hal ini diakui oleh Mantan Wakapolri saat pelantikan pengurus Ikatan Alumni Univesitas Hasanuddin (IKA Unhas) Wilayah Jabodetabek di wilayah Sentul, Bogor.

Ceritanya begini. Olehnya Ibu Syafruddin diminta untuk menjadi seorang guru atau dokter. Tak ayal, ia memilih menjalankan amanah itu dengan mencoba peruntungan di Universitas Hasanuddin (Unhas). Namun, ternyata gagal alias tidak lulus.

"Saya menghadap ibu saya dan jelaskan jika gagal lulus di Unhas. Ibu saya bilang untuk coba lagi tahun depan," kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia ini.

Syafruddin pun akhirnya memilih untuk bertarung di Ibukota dengan menumpangi Kapal Tampomas. Olehnya ayah angkat, Syafruddin disarankan untuk melupakan Unhas dan mencoba peruntungan di Akabri. Usaha itu tidak sia-sia, setelah lewati sejumlah rangkaian tes, akhirnya Syafruddin lulus dan berhasil menjadi Peringkat Pertama se-Indonesia.

"Bayangkan, Unhas tidak berhasil lulus tapi saya berhasil menjadi peringkat pertama tes masuk Akabri. Itu se-Indonesia," ujar Syafruddin yang disambut tawa hadirin di acara itu.

Ia menuturkan, akhirnya tidak pernah lagi kembali ke Unhas. Hingga akhirnya dia `terpaksa` kembali injakkan kaki di Unhas saat menjadi Ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla (periode pertama), yang saat itu hadiri acara di Universitas di kawasan Tamalanrea, Makassar itu.

"Saya bilang ke Pak JK. Kalau bukan jadi Ajudan Bapak, saya tidak mungkin injakkan kaki lagi ke Unhas jika tidak jadi Ajudan bapak," ujar Syafruddin.

Namun, akhirnya berjalan waktu, Syafruddin malah digadang-gadang untuk masuk Majelis Wali Amanat Unhas dan bersamaan juga dicalonkan untuk posisi yang sama di Universitas Indonesia (UI).

Syafruddin mengatakan, jika dirinya menerima pengusulan nama dirinya menjadi Majelis Wali Amanat. Namun, pada prosesnya akhirnya Unhas lebih dahulu mengeluarkan keputusan soal Majelis Wali Amanat.

"Unhas lebih cepat lima hari umumkan. Akhirnya saya menerimanya. Bahkan menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Unhas," ujar Syafruddin.

Ia pun akhirnya pulang kembali ke ibunya  yang telah berusia 88 tahun dan mengatakan jika impian Ibunya agar Syafruddin kuliah di Unhas tercapai dengan berhasil menjadi Ketua MWA Unhas.

"Saya bilang ke Ibu, Saya bukan hanya berhasil menjadi guru atau dosen. Bahkan dengan posisi ini, saya juga bisa menentukan Rektor Unhas," kata Syafruddin sambil sambut tepukan tangan dann derai tawa yang hadir.

KEYWORD :

Ika Unhas Menteri Syafruddin Alumni Universitas Hasanuddin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :