Sabtu, 20/04/2024 10:42 WIB

Pakar: EBT Akan Topang Investasi dan Penyediaan Lapangan Pekerjaan di Indonesia

Low carbon economy ini erat kaitannya dengan peningkatan pendanaan dan iklim investasi

Alimin Ginting

Jakarta, Jurnas.com - Pakar Energi Baru Terbarukan dari Asosiasi Daerah Penghasil Panasbumi Indonesia (ADPPI) Alimin Ginting mengatakan, Indonesia akan memiliki peran sangat strategis dalam bidang energi dunia dengan memaksimalkan potensi bidang Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menurut Alimin, pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya untuk kepentingan lingkungan, juga untuk menjawab tuntutan global kearah low carbon economy kedepan.

"Low carbon economy ini erat kaitannya dengan peningkatan pendanaan dan iklim investasi di Indonesia yang ujung-ujungnya terkait dengan penyediaan lapangan kerja di Indonesia," jelas Alimin, Kamis (1/8/2019.

Kata Alimin, pengembangan energi baru terbarukan ini sangat penting untuk menyeimbangkan expor-impor bahan bakar dalam negeri yang dapat menguras devisa dan mengganggu ekonomi indonesia secara nasional.

"Dimasa transisi ini, peran biodiesel dan EBT yang lainnya sangat berperan penting. Biodiesel atau bifuel dapat juga meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia karena bahan dasarnya dapat berasal dari produk pertanian masyarakat Indonesia," lanjut Alimin.

Lebih jauh Alimin memaparkan, sesuai perkembangan global yang terjadi, maka pengelolaan energi Indonesia kedepan perlu menyesuaikan diri, yakni dengan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

Energi dan bahan tambang alam lainnya, kata Alimin, harus dikelola dengan tepat sasaran dan tepat guna, baik untuk kepentingan nasional maupun untuk kepentingan global.

Alimin juga mengingatkan bahwa sektor energi dan industri menjadi penyumbang signifikan bagi terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim (termasuk lingkungan). Hasil akhir perubahan iklim ini adalah bencana alam dan kemanusian yang dahsyat.

"Makanya, kedepan pengelolaan energi kita tidak boleh lagi sembarangan. Perlu diseimbangkan pemanfaat energi fosil dan energi baru dan terbarukan untuk menjawab persoalan lokal dan global tersebut," lanjut Alimin.

Selain itu, ia menilai tuntutan perkembangan industri otomotif telah mengarah kepada berbahan bakar listrik- mobil listrik. Karena itu Indonesia harus siap berubah dan menyesuaikan diri dalam pengelolaan enregi kita kedepan.

"Dalam masa transisi pemanfaatan energi fosil yang berkadar gas rumah kaca yang tinggi ke energi baru dan terbarukan, maka kehati-hatian dalam pengelolaan energi sangat diperlukan," tuntas Alimin Ginting, Pakar Energi Baru Terbarukan dari Asosiasi Daerah Penghasil Panasbumi Indonesia (ADPPI).

KEYWORD :

Alimin Ginting Energi Baru Terbarukan Lapangan Pekerjaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :