Jum'at, 19/04/2024 20:21 WIB

Musim Kemarau Panjang, Kementan Ajak Petani Tanam Padi Gogo

Sejumlah wilayah memasuki status waspada kekeringan.

Ilustrasi padi gogo. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Perlindungan Tanaman, Edy Purnawan, mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) sedang menggencarkan mitigasi bencana untuk mengantisipasi dampak kekeringan tahun ini, salah satunya mengajak petani untuk menanam padi gogo.

Tahun ini, musim kemaru diprediksi akan mencapi puncaknya pada Agustus hingga September 2019. Sejumlah daerah diperkirakan mengalami musim kemarau panjang. Dengan demikian, sejumlah wilayah memasuki status waspada kekeringan.

"Padi gogo ditanam di lokasi kekeringan yang memungkinkan masih ditanami. Beberapa wilayah dilakukan percepatan penanaman padi gogo. Saat ini, kami sedang bergerak turun ke lapangan untuk percepatan padi gogo sawah, terutama di wilayah Pantura," jelas Edy.

Menurut Edy, pihaknya juga memanfatkan rawa tengahan atau rawa dalam yang mengering dan airnya menjadi dangkal untuk ditanami padi. Selain itu, kementerian telah mendistribusikan 52 ribu unit pompa air di lokasi kekeringan untuk memastikan adanya irigasi atau saluran air.

Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Balai Proteksi di beberapa wilayah sudah membentuk posko kekeringan di sejumlah kabupaten terdampak dan posko ini nantinya akan menjadi pusat data dan informasi serta komando upaya penanganan kekeringan.

Dalam rangka pengamanan standing crops pertanaman menghadapi musim kemarau dan penambahan luas tanam padi, Kementan bersama Kodim/Korem, PJT 2, Dinas Pertanian Kabupaten, melakukan gerakan Tanam Padi Gogo Sawah di wilayah Pantura mulai Bekasi, Kerawang, Subang, Indramayu, Cirebon.

"Penggunaan benih tahan kekeringan kita dorong digunakan. Penholahan tanah lahan cukup diairi tanpa dilumpuri, dan benih langsung disebar saja," ujar Edy.

Edy menambahkan saat ini Kementan melakukan gerakan tanam melibatkan seluruh stakeholder baik petani, petugas penyuluh, mantri tani, petugas dinas dan TNI dengan mengoptimalkan mobilisasi alsintan, memberikan bantuan benih yang ditanam dengan cara sebar, serta bantuan solar untuk  mobilisasi pompanisasi.

Kementan mencatat luas terkena kekeringan periode Januari-Juni 2019 seluas 155.439 hektare dengan angka puso seluas 20.050 hektare. Sebenarnya luas puso ini masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya seluas 26.263, dan rata-rata selama lima tahun terakhir seluas 28.7187 hektare.

KEYWORD :

Edy Purnawan Musim Kemarau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :