Rabu, 24/04/2024 21:02 WIB

Argentina Ikut Jejak AS Labeli HIzbullah sebagai Teroris

Pengumuman tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Argentina untuk memperingati 25 tahun pemboman pusat Yahudi, yang dikenal sebagai AMIA.

Perempuan mengibarkan bendera Hizbullah (Foto: Aziz Taher/Reuters)

Buenos Aires, Jurnas.com - Pemerintah Argentina mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk melabeli Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teroris karena menimbulkan ancaman terhadap ekonomi negara Amerika Selatan.

Dalam sebuah pernyataan, Unit Informasi Keuangan pemerintah Argentina mencap Hizbullah sebagai sebuah organisasi teroris dan memerintahkan untuk membekukan asetnya di negara itu.

"Saat ini, Hizbullah terus mewakili ancaman saat ini terhadap keamanan dan integritas tatanan ekonomi dan keuangan Republik Argentina," kata pernyataan itu, Kamis (18/7).

Pengumuman tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Argentina untuk memperingati 25 tahun pemboman pusat Yahudi, yang dikenal sebagai AMIA.

Pada Juli 1994, sebuah bom mobil meledak di gedung Asosiasi Mutual Israel di ibukota Argentina, Buenos Aires yang menewaskan 85 orang dan melukai 300 lainnya.

Argentina menuduh gerakan Lebanon melakukan aksi pemboman itu. Namun, Buenos Aires sejauh ini masih gagal memberikan bukti substansial dan membuktikan, Hizbullah berada di balik insiden tersebut.

Pada 2017 silam, mantan Menteri Luar Negeri Argentina, Hector Timerman mengatakan penyelidikan yang berlarut-larut terhadap insiden pemboman AMIA 1994 tidak memiliki bukti yang meyakinkan terhadap tersangka.

Keputusan untuk memasukkan Hizbullah dalam daftar teror diselesaikan dalam pertemuan puncak regional baru-baru ini di Argentina yang dihadiri Presiden Argentina Mauricio Macri dan pejabat AS.

Setelah pengumuman Argentina itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, "Sudah saatnya seluruh dunia yang tercerahkan memahami bahaya besar yang ditimbulkan oleh Iran dan Hizbullah. Sudah saatnya seluruh dunia menentangnya."

Hizbullah dibentuk setelah invasi rezim Israel ke Lebanon dan pendudukan berikutnya di bagian selatannya pada 1980-an. Saat ini merupakan kekuatan militer de facto Lebanon.

Sejak itu, gerakan terebut sudah membantu tentara nasional Lebanon merebut kembali wilayah-wilayah pendudukan dari Tel Aviv dan menggagalkan dua tindakan agresi Israel pada 2000 dan 2006.

Hizbullah juga memainkan peran penting dalam perang tentara Suriah melawan kelompok-kelompok teror Takfiri, termasuk Islamic State Iraq and Syria, dan mencegah limpahan perang yang didukung asing ke Lebanon.

Sekitar 50 individu dan entitas Hezbollah telah masuk daftar hitam oleh AS sejak 2017.

KEYWORD :

Argentina Amerika Serikat Kelompl Hizbullah Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :