Pasukan Kurdistan Irak (Foto: AFP)
Ankara, Jurnas.com - Turki melancarkan serangan udara ke kawasan Kurdistan Irak, pada Kamis (18/7) malam, sebagai balasan atas tewasnya seorang diplomat Turki di wilayah tersebut.
Dikutip dari AFP, wakil konsul Turki untuk wilayah otonomi Kurdistan Irak ditembak mati di ibu kota Arbil. Sumber kepolisian mengatakan, dua orang lainnya juga tewas.
Tidak ada klaim tanggung jawab atas penembakan tersebut. Namun ada kemungkinan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) separatis Turki yang dianggap teroris oleh Ankara, sebagai dalang di balik serangan.
"Menyusul serangan jahat di Arbil, kami telah meluncurkan operasi udara paling komprehensif di Qandil, dan memberikan pukulan berat pada organisasi teror (PKK, Red)," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Sejumlah tempat penting menjadi sasaran penyerangan, antara lain gudang persenjataan, penginapan, dan gua yang diyakini tempat para teroris berlindung.
Menangi Pilpres Turki, Fahri Hamzah Ingin Presiden Indonesia Terpilih di 2024 Mirip Erdogan
"Pertarungan kami melawan teroris akan berlanjut hingga teroris terakhir musnah, dan darah para martir kami terbalas," tegas Hulusi.
Sementara PKK menjadi buruan Turki, Partai Demokrat Kurdistan (KDP) justru menjalin hubungan politik dan perdagangan yang baik dengan Turki.
Turki Kurdistan Irak