Jum'at, 19/04/2024 06:51 WIB

Zarif: AS Bermimpi Keluar dari Pakta Nuklir Bisa Menekan Iran

Teheran meningkatkan pengayaannya sebesar 100 kali lipat sejak 2012.

Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohhamd Javad Zarif mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015, dengan mimpi tindakan itu akan menghentikan kegiatan pengayaan uranium Teheran.

Di akun Twitter pribadinya, Zarif, menyoroti Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang membunuh kesepakatan dengan Iran dengan desakan nol pengayaan uranium.

Diplomat itu mencatat bahwa Teheran meningkatkan pengayaannya sebesar 100 kali lipat sejak 2012.

Zarif menyimpulkan, langkah Iran meningkatkan pengayaan uraniumnya saat itu harus menjadi pelajaran bagi dunia bagaimana Teheran akan memetakan program nuklirnya.

Itu disampaikan Zarif sehari setelah mengatakan AS tidak bisa mendapatkan perjanjian yang lebih baik daripada perjanjian nuklir penting, yang dicapai antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 - AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China plus Jerman - pada Juli 2015.

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi mengatakan pada 8 Juli bahwa negara itu telah melampaui batas pengayaan uranium yang ditetapkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Kamalvandi mengatakan, Iran sudah melampaui batas 3,67 persen dan memperkaya uranium sebesar 4,5 persen.

Ia memperingatkan, Teheran akan mengambil langkah lebih lanjut untuk mengurangi komitmennya di bawah JCPOA.

Langkah itu dimaksudkan untuk memastikan komitmen Eropa terhadap ketentuan-ketentuan perjanjian nuklir setelah penarikan AS dari pakta tahun lalu.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Ayatollah Ali Khamenei Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :