Sabtu, 20/04/2024 11:26 WIB

Dinilai Otoriter, Elektabilitas Airlangga Disalip Bamsoet

Kuatnya posisi Bamsoet ini tak dapat dilepaskan dari kebijakan berbau otoriter Ketum Golkar Airlangga Hartarto

Bambang Soesatyo

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat Politik dari Universitas Jember Muhammad Ikbal menilai posisi Bambang Soesatyo alias Bamsoet dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar semakin kuat.

Menurut Ikbal, kuatnya posisi Bamsoet ini tak dapat dilepaskan dari kebijakan berbau otoriter Ketum Golkar Airlangga Hartarto, yang menonaktifkan beberapa pengurus DPD pendukung pencalonan Bamsoet.

"Jika benar sikap Airlangga tersebut, maka memberikan dampak positif bagi Bamsoet untuk naik menjadi Golkar-1," jelas Ikbal dalam keterangannya, pada Jumat (12/7) di Jakarta.

Selain itu, Ikbal menganalisa sikap Airlangga itu diduga berdasarkan ketakutan Airlangga terhadap Bamsoet yang solid di akar rumput, DPD, maupun kalangan senior Golkar.

"Bisa juga itu bentuk kekhawatiran Airlangga," tambah Ikbal

Seperti diketahui, Bamsoet menonaktifkan Ketua DPD Kota Ambon, Kabupaten Tual, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Aru.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai Golkar harus lebih progresif agar bisa tetap kuat bersaing dengan parpol lain menghadapi Pemilu 2024.

Karenanya, dalam Munas mendatang diperlukan sosok kandidat ketua umum yang progresif, yang dalam hal ini menurut Surokim ada dalam Bambang Soesatyo.

"Bamsoet punya keunggulan yakni lebih progresif dan bisa komunikasi dengan kader senior juga elite politik lain dan Presiden Jokowi," jelas Surokim.

Surokim juga menyebut Bamsoet memiliki nilai tambah, karena merupakan sosok milenial dan energik, sehingga diprediksi bisa menyasar pemilih pemula yang jumlahnya cukup besar.

"Ini modal besar Bamsoet," tegas dia.

Bamsoet sudah santer terdengar untuk maju menjadi pesaing petahana Airlangga Hartarto dalam Munas Golkar.

Hingga saat ini, Bamsoet belum juga melakukan deklarasi karena jadwal Munas belum juga ditentukan.

Sesuai rencana, Munas partai berlambang pohon beringin tersebut akan digelar pada Desember mendatang.

Soal dinamika yang terjadi akhir-akhir ini dalam kontestasi Golkar-1, Surokim menyayangkan jika terjadi penonaktifan beberapa pengurus Golkar yang mendukung salah satu calon.

"Harusnya demokrasi dicontohkan oleh Golkar. Dengan tujuan agar Golkar kuat," demikian Surokim.

KEYWORD :

Partai Golkar Bambang Soesatyo Airlangga Hartarto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :