Salah satu ruang kelas SMPN 1 Muara Gembong, Bekasi (Foto: Jilan/BKLM)
Jakarta, Jurnas.com – Kondisi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat memprihatinkan. Plafon di sejumlah kelas nampak berlubang-lubang. Sementara genteng di salah satu bangunan ambruk.
Pemandangan ini disaksikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam kegiatan inspeksi mendadak (sidak) pada Selasa (9/7) petang.
Dalam keterangannya, Mendikbud menyebut belum ada perbaikan pada SMPN 1 Muara Gembong sejak dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada Januari lalu.
Padahal menurut dia kerusakan minor di beberapa bagian sekolah bisa dicicil lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dengan juga melibatkan masyarakat dan orang tua siswa.
“Sebetulnya kalau memanfaatkan anggaran BOS, bisa. BOS-nya kan Rp600 juta, untuk pembenahan kecil-kecilan bisa. Kalau benahi genteng-genteng jebol kan tidak harus pakai dana, cukup kerja bakti. Masyarakat orang tua diajak bersama-sama,” kata Mendikbud.
Muhadjir mengatakan sudah menghubungi kepala dinas pendidikan setempat agar segera melakukan pembenahan di SMPN 1 Muara Gembong.
Kendati demikian, dia juga menekankan agar sekolah cepat bertindak jika ada kerusakan kecil, alih-alih menunggu sampai terjadi kerusakan berat. Kepala sekolah juga dituntut kreatif dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Indonesia Kirim Bantuan Rp7 Miliar ke Vanuatu
“Jangan ditunggu berat lalu nanti dapat bantuan. (Cara) itu tidak benar,” ujar dia.
Mendikbud menambahkan, tak hanya sebagai lembaga pendidikan, sekolah juga memiliki tugas untuk memberi contoh kepada masyarakat, salah satunya mengenai kebersihan.
“Sekolah itu jangan tinggal diam untuk memberi contoh pada masyarakat sekitar untuk berlaku bersih, tidak terbiasa hidup kumuh,” tandas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
KEYWORD :Sekolah Rusak Muhadjir Effendy Kemdikbud
