Sabtu, 20/04/2024 08:28 WIB

Iran Naikkan Level Pengayaan Uranium, China Salahkan AS

Sehari setelah pejabat AS mengancam akan menjatuhkan sanksi dan mengisolasi Iran, beberapa anggota pakta itu, seperti China dan Rusia menyerang Washington.

Bendera kebangsaan Iran (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Iran mengatakan, sudah melewati batas pengayaan uranium yang ditetapkan pada kesepakatan nuklir 2015 setelah Amerika Serika (AS) secara sepihak keluar dari kesepakatan tersebut.

Pengumuman yang disampaikan Organisasi Energi Atom Iran pada Senin (8/7) setelah anggota pakta nuklir yang tersisa, khususnya dari Eropa gagal memberi jaminan dan manfaat ekonomi yang dijanjikan kepada Iran.

Juru bicara badan nuklir, Behrouz Kamalvandi, menegaskan Teheran sudah memperkaya uranium di luar kemurnian 3,67 persen yang ditetapkan pada pakta nuklir menjadi 4,5 persen.

Pada 1 Juli, Iran melewati batas persediaan uranium yang diizinkan danberjanji akan terus mengurangi komitmen setiap 60 hari kecuali Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia melindunginya dari sanksi AS

Sehari setelah pejabat AS mengancam akan menjatuhkan sanksi dan mengisolasi Iran, beberapa anggota pakta itu, seperti China dan Rusia menyerang Washington.

"Fakta-fakta menunjukkan bahwa intimidasi sepihak telah menjadi tumor yang semakin memburuk," kata Geng Shuang, juru bicara kementerian luar negeri China, dalam jumpa pers di Beijing, Senin (8/7).

"Tekanan maksimum yang diberikan AS kepada Iran adalah akar penyebab krisis nuklir Iran," katanya.

Moskow juga menyalahkan Washington dan berjanji akan melakukan upaya diplomatik untuk menyelamatkan kesepakatan itu. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, Rusia bertujuan untuk melanjutkan dialog dan upaya di bidang diplomatik.

"Rusia dan Presiden (Vladimir Putin) memperingatkan konsekuensi yang akan segera terjadi setelah salah satu negara memutuskan untuk mengakhiri kewajibannya dan keluar dari kesepakatan," katanya.

.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Uranium Amerika Serikat China Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :