Jum'at, 19/04/2024 11:21 WIB

Trump Pertimbangkan Perintah Eksekutif soal Pertanyaan Kewarganegaraan

Trump mengatakan memiliki empat atau lima opsi yang sedang dipertimbangkan terkait perintah eksekutif terkait pertanyaan kewarganegaraan pada sensus 2020.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: PressTV)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk melanjutkan upaya pemerintahannya memasukkan pertanyaan kewarganegaraan yang kontroversial pada sensus 2020.

Trump mengatakan memiliki empat atau lima opsi yang sedang dipertimbangkan terkait perintah eksekutif terkait pertanyaan kewarganegaraan pada sensus 2020.

"Kami sedang mengerjakan banyak hal termasuk perintah eksekutif. Kami berpikir untuk melakukan itu, itu salah satu caranya," kata Trump kepada wartawan, Jumat (5/7) waktu setempat.

Trump menjelaskan bahwa pertanyaan kewarganegaraan pada sensus 2020 sangat diperlukan untuk membantu mengidentifikasi wilayah atau distrik-distrik bagi pemilihan anggota Kongres dan bagaimana dana federal dialokasikan.

"Anda membutuhkannya untuk Kongres, untuk pengalihan. Anda membutuhkannya untuk alokasi: Ke mana dana mengalir, berapa banyak orang yang ada di sana, apakah mereka warga negara, bukankah mereka warga negara? Anda membutuhkannya karena berbagai alasan," jelas Trump

Pekan lalu, Mahkamah Agung AS, dengan suara lima lawan empat menentang permintaan pemerintah untuk memasukkan pertanyaan tentang kewarganegaraan di dpada sensus 2020.

MA mengatakan argumen pemerintah bahwa pertanyaan itu diperlukan untuk menegakkan undang-undang hak pilih federal tidak meyakinkan karena tidak sejalan dengan bukti yang diberikan.

Pengadilan tinggi kemudian meminta administrasi untuk memberikan alasan hukum baru untuk menambahkan pertanyaan pada sensus tersebut. Namun, sejauh ini, administrasi Trump gagal melakukannya.

Sementara itu, Hakim Distrik AS, George Hazel mengatakan, jika pemerintah tidak mencapai keputusan untuk melanjutkan dengan berdasarkan bukti yang baru ditemukan, maka keingin memasukkan pertanyaan pada sensus dimotivasi oleh bias rasial.

Para kritikus menegaskan bahwa menambahkan pertanyaan itu dapat menyebabkan minoritas dinilai rendah, yang pada akhirnya berdampak pada "redistricting" (memanipulasi batas daerah pilih demi kepentingan politik suatu partai atau kelompok)  kongres dengan cara yang menguntungkan kaum Republikan.

KEYWORD :

Sensus 2020 Amerika Serikat Donald Trump Kewarganegaraan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :