Rabu, 17/04/2024 01:20 WIB

APBK Dukung Kembali Amran Selesaikan Kentang Industri

Indonesia sudah swasembada kentang konsumsi alias kentang sayur sejak 2018 lalu.

Taman kentang (Foto: ist)

Bandung, Jurnas.com - Ketua Asosiasi Penangkar Benih Kentang Jawa Barat, Aceng Hasan Muttaqien terkesan strategi Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam mengembangkan agribisnis kentang di tanah air.

Gebrakan-gebrakan Kementan memacu produksi dan ekspor diakui banyak memberi dampak positif bagi para petani dan penangkar kentang di dalam negeri.

"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Amran dan jajarannya yang berani menutup impor kentang sayur termasuk benihnya," kata Hasan di Bandung, Jumat (5/7).

"Kebijakan cerdas dan strategis tersebut membuat para pelaku perbenihan kentang di tanah air menjadi semakin bergairah. Petani juga lebih mudah mendapatkan benih dengan harga terjangkau yang kemudian berdampak pada produksi nasional," sambungnya.

Hasan mendasari pernyataannya itu berdasarkan bukti bahwa Indonesia sudah swasembada kentang konsumsi alias kentang sayur sejak 2018 lalu.

"Kentang sayur berhasil swasembada, pekerjaan rumah selanjutnya adalah mewujudkan swasembada kentang industri," ujar Hasan.

Terkait hal itu, Hasan menegaskan bahwa para penangkar siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada kentang industri yang ditargetkan tercapai tahun 2020.

"Kami para penangkar di Jawa Barat sudah mulai kembangkan berbagai varietas kentang industri seperti Blis, Median dan Sangkuriang. Kalau untuk jenis kentang Atlantik memang masih impor, saat ini masih dipegang dan dikembangkan oleh industri besar yang bergerak di olahan makanan," tuturnya.

Hasan mengakui bahwa mewujudkan swasembada kentang industri memang membutuhkan proses karena ini menyangkut perubahan pola produksi dan tata niaga. Namun demikian, ia optimis bisa mencapai swasembada.

"Apalagi kalau Kementan dipimpin sosok tangguh seperti Pak Amran. Produksi kentang industri cepat kita pacu hingga surplus," jelasnya.

Senada dengan Hasan, penangkar benih kentang asal Garut, Hudori, mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendukung pengembangan kentang di tanah air. Buktinya, yang diasakan sendiri berkat fasilitasi dari Kementerian Pertanian, usaha penangkaran benih kentang semakin berkembang.

"Teknologi pemuliaan juga berkembang didukung fasilitas screenhouse yang tersebar hampir di seluruh sentra produksi. Petani juga semakin antusias menanam kentang karena terbantu kebutuhan benih dan sarana produksinya," kata Hudori.

Adapun biaya produksi kentang rata-rata per hektar mencapai 80 hingga 90 juta per hektar untuk sekali musim tanam 120 hari. Dengan hasil panen 20 hingga 25 ton per hektar dan harga jual normal Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kilogram di tingkat petani.

"Dengan hasil yang menguntungkan inilah, usahatani kentang banyak digandrungi petani. Ditambah juga dorongan dari pemerintah pusat dan daerah," ungkap Hudori.

Perlu diketahui, upaya Kementan menggenjot produksi dan ekspor kentang diakui berbagai pihak terbilang sukses. Tercatat sejak tahun 2018 lalu, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor kentang sayur karena produksi dalam negeri sudah melampaui kebutuhan.

Berdasar catatan BPS, produksi kentang nasional tahun 2018 sebesar 1,28 juta ton meningkat 10,3% dari tahun sebelumnya 1,16 juta ton. Sementara kebutuhan nasional diproyeksikan sekitar 1 juta ton setahun. Ekspor kentang sepanjang tahun 2018 mencapai 5.163 ton antara lain ke Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Timor Leste.

Sentra produksi kentang tersebar luas mulai dari Aceh hingga Papua antara lain Aceh Tengah, Gayo, Bener Meriah, Karo, Simalungun, Humbang Hasundutan, Solok, Garut, Pasuruan, Banjarnegara, Bandung, Kerinci, Wonosobo, Brebes, Probolinggo, Bener Meriah, Minahasa Selatan, Malang, dan sebagainya.

Jenis yang banyak ditanam adalah kentang sayur dengan varietas granola, Cipanas, Segunung dan Merbabu-17.

Saat ini Kementerian Pertanian tengah gencar memproduksi kentang jenis Atlantik di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri kentang olahan dan mentargetkan bisa tercapai swasembada pada tahun 2020 mendatang.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Swasembada Kentang Kentang Industri Jawa Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :