Rabu, 24/04/2024 15:27 WIB

Pemerintah Yaman akan Lanjutkan Pembicaraan dengan PBB

Pertemuan juga akan membahas topik memecah belah siapa yang akan menangani keamanan pelabuhan setelah penarikan selesai

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jakarta, Jurnas.com - Komite Penugasan dan Koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memantau penarikan pasukan dari kota pelabuhan Yaman, Hodeidah, akan memulai kembali perundingan dengan pemerintah pekan ini.

Dilansir The National, komunikasi telah dibekukan selama berminggu-minggu setelah Presiden AbduRabbuh Mansour Hadi menuduh utusan khusus untuk Yaman Martin Griffiths berpihak pada pemberontak Houthi.

Mansour mengatakan para pemberontak telah menyerahkan kendali pelabuhan kepada pasukan yang loyal kepada mereka di bawah kesepakatan yang diperantarai PBB, yang mana Griffiths telah menutup mata.

Wakil Presiden Yaman Ali Mohsen Al Ahmar dan Griffiths bertemu Rabu lalu di Riyadh, Arab Saudi tempat presiden berada di pengasingan setelah itu pemerintah Yaman mengatakan RCC dapat melanjutkan pekerjaannya.

"Pertemuan minggu ini akan melihat Letjen Michael Anker Lollesgaard, kepala RCC, bertemu dengan perwakilan pemerintah Yaman untuk meninjau langkah-langkah yang telah mereka ambil untuk membantu penarikan pemberontak Houthi dari pelabuhan-pelabuhan utama, Kolonel Wathah Al Dubaish," ujar juru bicara Arab Pasukan gabungan yang didukung koalisi.

Komite tripartit, yang mewakili PBB, pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi, akan meninjau prosedur penarikan sesuai dengan perjanjian Stockholm dan memverifikasi pemindahan ranjau.

Perjanjian Stockholm, yang dicapai pada bulan Desember antara pemerintah dan pemberontak, melibatkan pertukaran tahanan dan pembebasan bandara di Sanaa dan pelabuhan Hodeidah.

Pertemuan juga akan membahas topik memecah belah siapa yang akan menangani keamanan pelabuhan setelah penarikan selesai.

Kolonel Al Dubaish juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa pabrik di Laut Merah akan beroperasi kembali dalam dua minggu ke depan.

Penembakan Houthi merusak persediaan silo dan biji-bijian di pabrik bulan lalu.

"Administrasi fasilitas memberi tahu kami bahwa 90 persen pekerjaan pemeliharaan telah selesai," katanya.

"Sebuah tim dari Program Pangan Dunia dijadwalkan untuk mengunjungi fasilitas pabrik dalam beberapa hari mendatang untuk memeriksa pekerjaan dan memutuskan dengan tepat kapan fasilitas tersebut harus dibuka kembali."

Koalisi Arab melancarkan beberapa serangan udara terhadap Houthi di provinsi Al Dhalea di Yaman selatan pada hari Minggu, kata sumber militer di darat.

Lima kendaraan Houthi, sebuah tank dan peralatan militer lainnya hancur.

KEYWORD :

Perdamaian Yaman Lembaga PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :