Jum'at, 19/04/2024 16:41 WIB

Dubes Zuhair: Konferensi Bahrain Bak Pengantin tanpa Mempelai

Konferensi Bahrain sudah gagal karena Palestina sebagai tujuan dari proyek pembangunan sama sekali tidak menghadiri acara yang dihelat selama dua hari (25-26 Juli) di Manama, Bahrain.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun disampaikan pada konferensi pers `Situasi Timur Tengah dan Palestina` di Keduataan Besar Palestina untuk Republik Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/6).

Jakarta, Jurnas.com -  Konferensi Bahrain yang diinisiasi Penasehat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Jared Kushner untuk membangkitkan ekonomi Palestina hanya sia-sia belaka.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mengatakan, Konferensi Bahrain sudah gagal karena Palestina sebagai tujuan dari proyek pembangunan konferensi itu sama sekali tidak menghadiri acara yang dihelat selama dua hari (25-26 Juli) di Manama, Bahrain.

"Bagaimana seandainya ada acara pernikahan tetapi tidak dihadiri oleh kedua mempelai," kata Zuhair pada konferensi pers "Situasi Timur Tengah dan Palestina" di Keduataan Besar Palestina untuk Republik Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/6).

Disebutkan Zuhair bahwa sudah lebih 100 tahun lamanya Palestina menghadapi persoalan-persoalan politik. Begitu juga dengan masalah-masalah lainnya, seperti ekonomi.

"Hal yang dituntut oleh masyarakat Palestina hanyalah kemerdekaan dari penjajahan politik yang sedang berlangsung di tanah mereka. Karena dengan hilangnya penjajahan tersebut masyarakat Palestina akan bangkit di bidang ekonomi, pendidikan dan bidang lainnya," katanya.

"Kami juga mengetahui bahwa masyarakat Palestina mempunyai potensi untuk bangkit sebagaimana bangsa bangsa yang lainnya," tegasnya.

Trump menawarkan proposal perdamaian Israel-Palestina yang bernama Kesepakatan Abad Ini. Bagian ekonomi dari inisiatif itu telah diumumkan, bernama Kerangka Kerja Perdamaian untuk Kesejahteraan.

Negeri Paman Sam menggagas megaproyek investasi senilai USD50 miliar di Timur Tengah konon akan memprioritaskan Ramalla. Paket pembangunan ekonomi itu telah diumumkan Jared Kushner di laman Gedung Putih.

Banyak proyek disebutkan, seperti pengembangan jalan, penyeberangan perbatasan, pembangkit listrik, dan pariwisata. Donald Trump juga optimis hendak "menciptakan satu juta pekerjaan bagi warga Palestina dengan proyek tersebut.

Konferensi Bahrain yang menuai kontroversi itu dihadiri negara-negara Arab, di antaranya Mesir, Yordania, Maroko, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

KEYWORD :

Palestina Konferensi Bahrain Amerika Serikat Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :