Sabtu, 20/04/2024 05:22 WIB

Komisi IV: Ngurus Sektor Pertanian Butuh Pemimpin Tegas seperti Amran

Mentan Amran mampu menggebrak sektor pertanian secara cepat dan tepat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menggelar acara Apresiasi dan Singkronitas Program Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2019 di yang berlangsumg di Alun-alum Takalar, Jumat (12/4).

Jakarta, Jurnas.com - Komisi IV DPR RI mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama seluruh jajarannya terbukti mampu memenuhi target pembangunan sektor pertanian, termasuk kecukupan pangan masyarakat Indonesia dalam 4,5 tahun terakhir.

Hal ini dibuktikan dari jumlah produksi tanaman pangan, hortikuktura, perkebunan dan peternakan yang rata-rata meningkat signifikan setiap tahunnya.

Anggota Komisi IV DPR Fraksi PPP, menyebut keberhasilan dan capaian ini berkat sosok pemimpin yang tegas, inovatif, pekerja keras serta mampu mengarahkan dengan baik semua pelaku pertanian, utamanya para petani yang tersebar di seluruh pelosok daerah.

"Kalau berbicara pembangunan pertanian, dibutuhkan dukungan kepemimpinan yang kuat. Nah, Selama ini, sosok tersebut ada pada diri pak Mentan Amran," ujar Hasanuddin, PPP, Senin (24/6).

Menurut Hasanuddin, Mentan Amran mampu menggebrak sektor pertanian secara cepat dan tepat. Gebrakan itu antara lain ditandai dengan pencapaian swasembada komoditas pangan utama seperti beras, jagung, cabai dan bawang merah.

"Semua kebijakan tersebut berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Misalnya stabilitas harga pangan di tingkat konsumen selalu terjaga, termasuk pada saat hari besar keagaman, seperti lebaran dan natalan. Inilah komponen yang berpengaruh dalam menekan angka kemiskinan di masyarakat," katanya.

Hasanuddin mengatakan, capaian swasembada juga terjadi pada tataran makro, dimana stabilitas harga pangan mempengaruhi turunnya inflasi pangan dan kemiskinan di pedesaan. Kondisi ini, yang selanjutnya mempermudah kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.

"Lebih elok lagi semua pencapaian ini didukung melalui penyelenggaraan prinsip akuntansi keuangan yang sangat baik. Makanya jangan heran, jika Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir berhasil mendapatkan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)," katanya.

Meski demikian, kata Hasanuddin, berbagai keberhasilan ini tidak mungkin tercapai bila Kementan tidak mendapat dukungan dari lembaga terkait, serta peranan Pemerintah Daerah yang semakin desentralisasi.

"Sebagai contoh, upaya peningkatan produksi padi dan jagung tidak akan berhasil bila tidak didukung adanya irigasi yang baik, dan ini banyak terkait dengan Kementerian PUPR. Demikian juga dari sisi harga jual, stabilitas harga terutama saat panen raya, hanya akan terwujud bila didukung oleh kebijakan yang sejalan di Kementerian Perdagangan dan BULOG," katanya.

Hasanuddin menambahkan, ke depan pembangunan pertanian harus dikelola oleh Kementerian setingkat Menko agar fungsi koordinasi dapat lebih mudah dilakukan, atau tetap dikelola Kementerian Pertanian, namun dengan pemimpin yang selevel Amran.

"Sebab beliau (Amran) secara pribadi maupun menteri terbukti nyata telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk pembangunan pertanian. Beliau juga mampu menggerakan seluruh komponen bangsa di pusat dan daerah untuk mendukung gerak pembangunan pertanian. Karena itulah, sudah saatnya, Amran kembali dipercaya menjadi Mentan," katanya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Komisi IV Hasanuddin Andi Amran Sulaiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :