Selasa, 16/04/2024 20:45 WIB

Trump Tolak FBI Selidiki Pembunuh Khashoggi karena Alasan Perdagangan

Trump khawatir penyelidikan itu akan menghambat penjulan senjata Washington ke Arab Saudi.

Presiden AS Donald Trump menghadiri Piknik Kongres di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 Juni 2019. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta FBI menyelidiki pembunuhan brutal terhadap wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Trump khawatir penyelidikan itu akan mempengaruhi perdagangan Washington dengan Negeri Petro Dolar.

Trump mengabaikan pembunuhan mengerikan yang dilakukan kolumnis Washington Post saat wawancara dengan NBC, beberapa hari setelah penyelidik PBB meminta penyelidikan lebih lanjut tentang hubungan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dengan pembunuhan itu.

Pelapor khusus PBB tentang pembunuhan di luar proses hukum mengatakan, AS harus membuka penyelidikan FBI dan mengejar penuntutan pidana di AS sebagaimana yang diperlukan.

Trump mengatakan pembunuhan itu sudah sangat diselidiki dan bahwa Arab Saudi adalah mitra dagang penting bagi AS.

"Saya hanya mengatakan mereka menghabiskan USD400 hingga USS450 miliar selama periode waktu, semua uang, semua pekerjaan, membeli peralatan," kata Trump kepada NBC, Minggu (23/6) waktu setempat.

"Saya tidak suka orang bodoh yang mengatakan, `Kami tidak ingin melakukan bisnis dengan mereka.` Dan omong-omong, jika mereka tidak melakukan bisnis dengan kami, Anda tahu apa yang mereka lakukan? Mereka akan melakukan bisnis dengan Rusia atau dengan China," sambungnya.

Kritikus vokal Raja Salman, Khashoggi tewas dalam keadaan tubuhnya mutilasi pasukan pembunuh Arab Saudi saat mengunjungi konsulat kerajaan di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Nasibnya tidak diketahui selama beberapa minggu, hingga Arab Saudi yang berada bawah tekanan internasional mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di misi diplomatik.

Namun, Riyadh berupaya mengalihkan kesalahan ke bawahan Salman dan menjauh dari sang pangeran sendiri. Meski tubuh Khashoggi disebut dimutilasi namun belum diketahui hingga saat ini.

Pemerintahan Trump telah memihak rezim Saudi dalam skandal itu, meskipun ada kesimpulan oleh CIA bahwa Pangeran Mohammed secara pribadi memerintahkan pembunuhan itu.

November lalu, Trump mengatakan, AS mendukung rezim Saudi di tengah skandal Khashoggi karena kerusakan pada hubungan bilateral dapat memengaruhi kepentingan AS di Timur Tengah.

Pekan lalu, Senat memblokir administrasi Trump yang menjual senjata ke Arab Saudi, dengan tujuh anggota Partai Republik bergabung dengan Demokrat untuk lolos dari tindakan tersebut. Trump berjanji untuk menggunakan veto presidennya dan melanjutkan penjualan.

KEYWORD :

Arab Saudi Amerika Serikat Jamal Khashoggi PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :