Jum'at, 19/04/2024 21:25 WIB

Mesir "Kutuk" Komentar Tak Bertanggung Jawab Erdogan soal Kematian Morsi

Erdogan mengatakan pemerintah Mesir gagal mengambil tindakan untuk menyelamatkan nyawa Morsi.

Mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi

Kairo, Jurnas.com - Mesir mengutuk komentar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan soal mantan presiden Mesir Mohamed Morsi, yang baru-baru ini meninggal dalam persidangan. Negara itu menyebut pernyataan Erdogan tak bertanggung jawab.

Pada Kamis (20/6), Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry mengutuk pernyataan Erdogan yang mengatakan pemerintah Mesir gagal mengambil tindakan untuk menyelamatkan nyawa Morsi pada Senin (17/6).

Pada rapat umum pemilihan pada Rabu (19/6), Erdogan mengatakan, Morsi yang digulingkan dalam kudeta pada 2013 tidak meninggal secara alami melainkan dibunuh.

"Morsi berjuang di lantai di ruang sidang selama 20 menit. Sayangnya pihak berwenang tidak turun tangan untuk menyelamatkannya," kata Erdogan dalam pidatonya di Istanbul.

"Morsi terbunuh. Dia tidak mati karena sebab alamiah," tegasnya.

Erdogan mengatakan akan memastikan pemerintah Mesir Presiden Abdel Fattah el-Sisi diperhitungkan pengadilan internasional.

Sisi adalah panglima militer pada tahun 2013, dan mempelopori kudeta terhadap Morsi, yang merupakan presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis.

Erdogan juga meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengambil tindakan. Kepala negara Turki mengatakan akan mengangkat masalah ini pada KTT G-20 di Jepang, yang akan dimulai bulan ini juga.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) juga menyerukan penyelidikan independen dan menyeluruh terhadap kematian mendadak Morsi.

Morsi, seorang tokoh senior dalam organisasi Ikhwanul Muslimin Mesir, terpilih sebagai presiden Mesir setelah revolusi 2011 yang menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak.

Sejak diturunkan militer, Morsi menjalani hukuman penjara 20 tahun dengan tuduhan memerintahkan penangkapan dan penyiksaan terhadap demonstran, hukuman penjara 25 tahun dengan tuduhan meneruskan intelijen ke Qatar, dan hukuman tiga tahun karena menghina peradilan.

KEYWORD :

Turki Recep Tayyip Erdogan Mesir Ikhwanul Muslimin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :