Siswa (Foto: Antara)
Jakarta, Jurnas.com – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini diwarnai pro dan kontra. Di antaranya keluhan orang tua murid yang tidak bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit, karena terkendala zonasi.
Namun masalah PPDB rupanya tak hanya terjadi di lapangan. Laman resmi PPDB Jawa Barat yang menyajikan data PPDB secara daring (online), berisi sejumlah data ganjil, mulai dari ketidaksesuaian antara alamat dengan titik koordinat, hingga penggunaan alamat yang sama.
Seperti pantauan Jurnas.com, di SMA Negeri 3 Bandung terdapat salah satu calon siswa pendaftar yang menyertakan alamat Jalan Dakota Raya, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, dengan titik koordinat -6.912646, 107.613942.
Namun setelah titik koordinat tersebut ditelusuri melalui aplikasi Google Maps, ternyata koordinat sesungguhnya berjarak 6,2 kilometer dari alamat yang diinput.
Keganjilan lainnya ialah adanya beberapa pendaftar yang serempak menggunakan alamat yang sama persis, antara lain dari Jalan Kalimantan dan Jalan Bali.
Anehnya, meskipun para calon pendaftar tersebut memiliki alamat yang sama, namun titik koordinat yang muncul malah berbeda satu sama lain.
Terkait masalah ini, Jurnas.com sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar yang diberikan.
PPDB 2019 Jawa Barat
