Sabtu, 20/04/2024 20:45 WIB

Kementan Butuh Tujuh Hari Stabilkan Harga Ayam Hidup

 Amran meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan menelusuri pemicu rendahnya harga LB di farm gate yang masih jauh di bawah harga acuan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat acara Halalbihalal Keluarga Besar Kementan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (11/6).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama stakeholder peternak ayam ras sepakat dalam waktu tujuh hari harga ayam hidup/Live Bird (LB) naik dan stabil sesuai harga acuan Kementerian Perdagagan (Kemendag).

Demikian disampaikan dalam rapat koordinasi perunggasan yang dihadiri Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Perdagangan, Intelkam Mabes POLRI, serta para anggota asosiasi GPPU, Gopan, dan PPUN di Ruang Rapat Utama I Ditjen PKH.

Pada pertemuan itu, Amran meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan menelusuri pemicu rendahnya harga LB di farm gate yang masih jauh di bawah harga acuan dan menimbulkan gejolak di peternak mandiri dan UMKM.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018, harga acuan LB adalah Rp 18000-Rp 20.000 per kg, namun di Jawa Tengah dan Jawa Timur harga LB ada dikisaran Rp.8000- 10.000, sedangkan harga rataan daging ayam di konsumen mencapai Rp35.000-Rp40.000.

Amran mengungkapkan untuk menyelesaikan rendahnya harga LB ini, Kementan telah mengundang secara maraton para pelaku perunggasan, pakar, dan unsur pemerintahan terkait untuk membahas situasi dan solusinya.

"Ada disparitas harga yang sangat tinggi antara harga dari peternak dan harga di tingkat konsumen. Hal ini menandakan ada sesuatu yang salah, sehingga Kami minta Satgas Pangan melacak oknum yang bermain dalam situasi ini, dan kami minta beri sanksi yang seberat-beratnya," jelas Amran.

"Kami akan menambahkan anggota satgas pangan untuk mencari pihak-pihak yang bermain dalam situasi penurun harga LB karena telah meresahkan peternak," sambungnya.

Ia kemudian menjelaskan harga ayam LB seharusnya stabil. Produksi perunggasan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai contoh produksi daging ayam di Indonesia pada tahun 2018 adalah 3,6 juta ton, dan rata-rata meningkat 3,74 persen setiap tahunnya.

Adapun konsumsi daging ayam di Indonesia pada 2018 adalah 3,1 juta ton, berarti masih ada surplus/cadangan sebesar 305.127 ton. Ini merupakan peluang untuk bisa ekspor ke Luar Negeri.

Saat ini, Kementan telah mengekspor komoditas pertanian termasuk didalam komoditas peternakan seperti daging ayam olahan ke beberapa negara.

Amran menambahkan berdasarkan Perpres Nomor 45 Tahun 2015 Pasal 3 a dan b fungsi Kementan adalah perumusan, pelaksanaan, dan penetapan kebijakan di bidang penyediaan prasarana dan sarana pertanian, peningkatan produksi padi, jagung, dan kedele, tebu, daging, dan pertanian lainnya, serta peningkatan nilai tambah, daya saing dan mutu, dan pemasaran.

"Namun terkait situasi rendahnya harga LB ini, Kementan ikut berkontribusi untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut," tegas Amran.

KEYWORD :

Harga Daging Ayam Hidup Mafia Pangan Andi Amran Sulaiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :