Sabtu, 20/04/2024 13:05 WIB

Iran: Kebijakan Arab Saudi "Kenyangkan" Nagara Asing

Arab Saudi tidak memiliki pemahaman yang benar tentang variabel Timur Tengah.

Bendera kebangsaan Iran (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Iran mengatakan, Arab Saudi kurang memiliki pemahaman yang benar tentang variabel-variabel di Timur Tengah, sehingga kebijakannya memicu militerisme, ketegangan dan krisis.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Moussavi, menolak tuduhan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bahwa Iran berada di belakang serangan dua kapal tanker di Laut Oman pada Kamis lalu.

Menurut Moussavi, tudingan Salman adalah rentetan pendekatan Arab Saudi yang salah arah dan upaya menghindari masalah, yang berakar dari kebijakan salah menangani perkembangan regional.

"Arab Saudi tidak memiliki pemahaman yang benar tentang variabel regional dan merogoh kekayaan rakyatnya serta negara-negara untuk kantong orang asing melalui pendekatan militerisme, memicu krisis dan memicu ketegangan," ujar Moussavi, Senin (17/6).

Namun begitu, Moussavi meminta Arab Saudi menghentikan pendekatan yang tidak menghasilkan apa-apa selain perang dan kehancuran di kawasan Timur Tengah.

Sebaliknya, ia berharap Negeri Petro Dolar membangun kepercayaan diri dan mengejar kebijakan baru berdasarkan dialog serta interaksi dengan tujuan mengurangi ketegangan regional.

"Republik Islam Iran pasti akan menyambut pendekatan baru ini," Moussavi dilansir dari PresTV.

Sebelumnya, Minggu (16/6), putra mahkota Saudi menyalahkan Iran atas serangan terhadap tanker dan berjanj bahwa Riyadh tidak akan ragu-ragu berurusan dengan ancaman apa pun untuk kepentingan kerajaan.

"Kami tidak ingin perang di wilayah ini ... Tetapi kami tidak akan ragu untuk menghadapi ancaman terhadap rakyat kami, kedaulatan kami, integritas wilayah kami dan kepentingan vital kami," kata Salman.

Satu tanker milik Jepang dan satu milik Norwegia menjadi korban ledakan di dekat Selat Hormuz yang strategis pada Kamis pagi. Tokyo mengatakan kedua kapal membawa kargo "terkait Jepang".

Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan, AS dan antek-anteknya memanfaatkan insiden maritim baru-baru ini sebagai alasan untuk memberatkan Iran.

"Mereka harus menyadari kenyataan, jika Iran bertekad mencegah ekspor minyak dari Teluk Persia, tekad itu akan diwujudkan secara penuh dan diumumkan di depan umum, mengingat kekuatan negara dan Pasukam Angkatan Bersenjatanya," katanya Senin (17/6).

KEYWORD :

Arab Saudi Kapal Minyak Laut Oman Selat Hormuz Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :