Rabu, 24/04/2024 18:00 WIB

AS Tuding Iran Dalang Serangan Kapal Tanker Minyak di Laut Oman

Gedung Putih juga menuduh Iran berada di belakang serangan serupa pada 12 Mei terhadap empat kapal tanker minyak di Teluk Persia.

Kapal tanker diserang di Teluk Oman. (Foto: ISNA/AFP)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Laut Oman di tengah kunjungan penting Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ke Iran.

Dua kapal tanker yang diserang pada Kamis (13/6) pagi itu adalah Front Altair yang berbendera Kepulauan Marshal, dan Kokuka Courageous yang berbendera Panama.

Kokuka Courageous diketahui sebagai milik perusahaan Jepang Kokuka Sangyo Ltd. Saat itu, Front Altair membawa ethanol dari Qatar menuju Taiwan, sedangkan Kokuka Courageous membawa metanol dari Arab Saudi ke Singapura.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo tak lama setelah insiden pada Kamis (13/6) itu langsung menuding Iran di balik serangan itu tanpa memberikan bukti.

"Ini adalah penilaian pemerintah AS bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Teluk Oman hari ini," kata Pompeo kepada wartawan di Departemen Luar Negeri di Washington, DC.

"Penilaian ini didasarkan pada intelijen, senjata yang digunakan, tingkat keahlian untuk melaksanakan operasi, kesamaan serangan Iran baru-baru ini dan fakta bahwa tidak ada kelompok proksi yang beroperasi di daerah tersebut memiliki sumber daya dan kemampuan bertindak dengan tingkat kecanggihan tinggi," sambungnya.

Sebelumnya, Gedung Putih juga menuduh Iran berada di belakang serangan serupa pada 12 Mei terhadap empat kapal tanker minyak di Teluk Persia.

Di hari kejadian itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pun menyatakan kecurigaannya dengan dua insiden yang terjadi pada pagi hari itu.

"Serangan yang dilaporkan terhadap kapal tanker Jepang terjadi ketika PM @AbeShinzo bertemu dengan Ayatollah @khamenei_ir untuk pembicaraan yang ramah dan lapang," cuit Zarif, seperti dilaporkan kembali AFP.

KEYWORD :

Kapal Minyak Laut Oman Amerika Serikat Jepang Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :