Ilustrasi perubahan iklim (foto: Independensi)
Jakarta, Jurnas.com - Sebuah studi mengemukakan, laut kemungkinan akan kehilangan sekitar seperenam ikan dan kehidupan laut lainnya pada akhir abad ini jika perubahan iklim berlanjut di jalurnya saat ini.
Untuk setiap satu derajat Celcius panas di lautan, jumlah total hewan laut diproyeksikan turun sebesar lima persen, menurut penelitian komprehensif berbasis komputer oleh tim internasional ahli biologi kelautan. Temuan tidak termasuk efek dari memancing.
Jika emisi gas rumah kaca dunia tetap pada tingkat saat ini, itu berarti hilangnya 17 persen biomassa - massa total semua kehidupan hewan laut - pada 2100, menurut laporan dalam Prosiding National Academy of Sciences.
Tetapi penelitian itu mengatakan, jika dunia mengurangi polusi karbon, kerugian bisa dibatasi hingga sekitar lima persen.
"Kita akan melihat penurunan besar dalam biomassa lautan jika dunia tidak memperlambat perubahan iklim," kata seorang ahli ekologi kelautan di University of British Columbia, William Cheung, Selasa (11/6).
"Sudah ada perubahan yang telah diamati," sambungnya.
Sementara air hangat, jelas Cheung adalah faktor terbesar, perubahan iklim juga menghasilkan lautan yang lebih asam dan memiliki lebih sedikit oksigen, yang juga membahayakan kehidupan laut.
Profesor biologi Universitas Victoria, Julia Baum, yang bukan bagian dari penelitian ini tetapi mendukung temuannya bahwa lautan adalah sumber utama makanan dan mata pencaharian bagi orang-orang di seluruh dunia.
"Potensi konsekuensi dari kerugian yang diperkirakan ini sangat besar, tidak hanya untuk keanekaragaman hayati lautan tetapi karena orang-orang di seluruh dunia bergantung pada sumber daya laut," jelas Baum.
"Perubahan iklim berpotensi menyebabkan konflik baru yang serius atas penggunaan sumber daya laut dan keamanan pangan global, terutama karena populasi manusia terus tumbuh abad ini," sambungnya. (Al Jazeera)
KEYWORD :Perubahan Iklim Ikan Kehidupan Laut
