Jum'at, 19/04/2024 21:32 WIB

AS Ajak Kanada dan Australi Kurangi Ketergantungan pada Mineral China

Seorang pejabat AS mengatakan Kanada dan Australia, dua negara pertambangan utama, bermitra dalam upaya ini, dan sekutu lainnya kemungkinan juga akan bergabung.

Ilustrasi tambang (Foto: Handout / Reuters)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama dengan Kanada dan Australia untuk membantu negara-negara di seluruh dunia mengembangkan cadangan mineral, seperti lithium, tembaga dan kobalt.

Demikian kata Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (11/6).

Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi ketergantungan mineral global pada China untuk material bagi industri teknologi tinggi.

Washington baru-baru ini semakin khawatir tentang ketergantungannya pada impor mineral setelah Beijing mengancam akan menutupnya akibat perang perdagangan yang semakin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia.

Pemotongan mineral tanah akan mengganggu pembuatan berbagai barang konsumen, industri dan militer, termasuk segala sesuatu mulai dari ponsel, baterai, hingga jet tempur.

"Lebih dari 80 persen rantai pasokan global dari elemen logam tanah jarang dikendalikan satu negara," kata Departemen Luar Negeri AS dalam lembar fakta yang menguraikan upaya tersebut, yang dijuluki sebagai Prakarsa Tata Kelola Sumber Daya Energi.

"Ketergantungan pada salah satu sumber meningkatkan risiko gangguan pasokan," ujarnya.

Di bawah rencana itu, AS akan berbagi keahlian pertambangan dengan negara-negara lain untuk membantu menemukan dan mengembangkan sumber daya mereka.

Selain itu, AS juga akan memberikan pelatihan tentang kerangka kerja manajemen dan tata kelola untuk membantu memastikan industri itu menarik bagi investor internasional.

Melakukan hal itu akan membantu memastikan pasokan global mineral dapat memenuhi permintaan dunia yang diproyeksikan akan meningkat seiring meningkatnya teknologi tinggi.

"Permintaan mineral energi kritis dapat meningkat hampir 1.000 persen pada tahun 2050," catat lembar fakta itu.

Seorang pejabat AS mengatakan Kanada dan Australia, dua negara pertambangan utama, bermitra dalam upaya ini, dan sekutu lainnya kemungkinan juga akan bergabung.

Dilansir dari Al Jazeera, baik perwakilan Kanada maupun Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rencana tersebut, yang pertama kali dilaporkan Financial Times pada Selasa, seminggu setelah Departemen Perdagangan AS merekomendasikan langkah-langkah mendesak untuk meningkatkan produksi "mineral kritis" AS.

Laporan Departemen Perdagangan juga merekomendasikan agar agen-agen AS meninjau area-area yang saat ini dilindungi dari pengembangan dan mencabutnya jika ada potensi untuk mengembangkan mineral kritis.

KEYWORD :

Amerika Serikat China Australia Kanada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :