Lee Hee-ho (kiri) bersama mendiang suaminya Kim Dae Jung (Foto: AFP)
Seoul, Jurnas.com - Lee Hee-ho, ibu negara dari Presiden ke-8 Korea Selatan, Kim Dae Jung, meninggal dunia di usia 96 tahun, pada Selasa (11/6), di Seoul.
Lee yang dikenal sebagai aktivis hak-hak perempuan, tutup usia setelah berjuang melawan kanker hati, sebagaimana diwartakan oleh AFP.
Semasa hidupnya, Lee kerap mendukung karir politik suaminya yang naik jabatan pada 25 Februari 1998. Kendati demikian, perjalanan Kim tak selalu mulus, karena pernah divonis hukuman mati, diculik, hingga memenangkan hadiah Nobel Perdamaian.
Sementara di saat banyak perempuan di Korea Selatan memiliki akses terbatas ke dunia pendidikan, Lee belajar di Seoul National University, yang kemudian dilanjutkan ke Amerika Serikat (AS).
Salah satu kampanye awalnya ialah memprotes politisi laki-laki yang memiliki selir, yang merupakan praktik umum pada 1950-an.
"Hari ini kita semua melihat orang hebat yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk perempuan," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae In yang sedang mengunjungi Finlandia.
"Dia juga berpartisipasi dalam gerakan pro-demokrasi, dan memainkan banyak peran dalam pendirian Kementerian Kesetaraan Gender di bawah pemerintahan suaminya," lanjut Moon.
Adapun suaminya, Kim, hingga saat ini dikenang sebagai presiden yang berhasil menggelar pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il, yang notabene ayah dari Kim Jong Un pada 2000 silam.
Kebijakan itu tak dilanjutkan saat pemerintahan konservatif mengambil alih kekuasaan pada 2008, disertai dengan hubungan lintas perbatasan yang memburuk.
KEYWORD :Lee Hee-ho Korea Selatan Ibu Negara
