Rabu, 24/04/2024 11:35 WIB

Kerja Sama Kemenpar dan AirAsia Perlu Ditelisik

Kerjasama dengan BUMN ini yang mestinya lebih ditingkatkan dan diperhatikan

Promosi Wisata Wonderful Indonesia

Jakarta, Jurnas.com - Langkah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membangun kerjasama dengan AirAsia dalam rangka promosi penerbangan ke Indonesia melalui kampanye pemasaran di Australia mendapat sorotan publik.

"Menteri Pariwisata Arief Yahya harus meninjau ulang model kerja sama seperti ini. Jangan karena alasan lebih murah dibandingkan memasang iklan di luar negeri maupun media, kemudian tidak memikirkan aspek-aspek penting lainnya," ujar Sekretaris Jenderal DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Clance Teddy, Minggu (9/6/2019).

Menurut Clance, Kemenpar semestinya memaksimalkan peranan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pariwisata, penerbangan dan lainnya untuk mempromosikan wisata Wonderful Indonesia.

Ia mempertanyakan, kenapa justru menggandeng perusahaan swasta asing, padahal selama ini sudah ada BUMN yang diajak kerja sama Kemenpar.

"Kerjasama dengan BUMN ini yang mestinya lebih ditingkatkan dan diperhatikan," tegasnya.

Menurut Clance, selama ini peran perusahaan BUMN Penerbangan dalam menjalankan penugasan pemerintah sudah teruji, seperti membuka rute ke Saumlaki, Labuan Bajo, Sibolga, Belitung dan rute lainnya yang tidak dibayar pemerintah.

"Makanya kita jadi bertanya-tanya, kenapa kok sekarang tidak memaksimalkan kerjasama dengan BUMN, malah yang lain," jelasnya.

Lebih dari itu, Clance menganggap perlu ditinjau dari aspek hukum, agar jangan sampai kerja sama Kemenpar sebagai instansi pemerintah dengan AirAsia menimbulkan masalah di kemudian hari. Apalagi kabarnya Kemenpar mengucurkan Rp4,3 miliar dalam kerjasama itu.

"Tak ada salahnya untuk diantisipasi supaya mencegah terjadinya kerugian yang muncul akibat kerja sama tersebut," lanjutnya.

Kemenpar sendiri telah membangun bekerja sama dengan AirAsia. Kementerian yang berkantor di gedung Sapta Pesona, Jakarta itu kabarnya mengucurkan Rp4,3 miliar. Sebagai gantinya, AirAsia berkomitmen mendatangkan lebih dari 15.000 wisatawan melalui rute baru Perth-Lombok.

KEYWORD :

Kemenpar kerjasama Air Asia GMNI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :