Kamis, 25/04/2024 06:00 WIB

Iran: Tawaran Dialog AS Munafik

Musuh Iran, khususnya Setan Besar AS, dan Zionis, memanfaatkan peluang seperti teror kapal di Fujairah untuk melontarkan tuduhan terhadap Iran.

Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan Iran (Foto: Tehran Time)

Teheran, Jurnas.com - Menteri pertahanan Iran, Hatami mempertanyakan ketulusan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk negosiasi tanpa syarat. Menurutnya tawaran itu palsu dan munafik.

Presiden AS, Donald Trump dan Menteri Luar Negerinya, Mike Pompeo baru-baru ini mengatakan, ingin mengadakan negosiasi dengan Iran tanpa prasyarat apa pun.

"Musuh Iran, khususnya Setan Besar AS, dan Zionis, memanfaatkan peluang seperti teror kapal di Fujairah untuk melontarkan tuduhan terhadap Iran," kata Hatami dalama pertemuan dewan strategis Kementerian Pertahanan, Sabtu (8/6).

"Mereka memberlakukan syarat secara sepihak dan ilegal terhadap negara kita. Mereka melakukan semua cara, seperti perang ekonomi, sanksi, dan tekanan politik," kata Hatami, menurut Kantor Berita Pelajar Iran (ISNA).

Sebelumnya, Selasa (4/6), Ayatollah Khamenei memperingatkan motif bantuan politik AS. Ia mengatakan Washington berusaha menciptakan kesan meninggalkan langkah-langkah subversif terhadap Iran.

Ia mengutip contoh komentar Trump baru-baru ini di Jepang, yang mengatakan tidak ingin melakukan perubahan pemerintahan Iran dan Teheran memiliki peluang menjadi negara besar dengan kepemimpinan yang sama.

Ia menyarankan Washington memikirkan urusannya sendiri dan mengatur rumahnya sendiri, yang sedang bergulat dengan tingkat kejahatan, narkoba, dan kebrutalan polisi tingkat tinggi yang tak tertandingi di tempat lain di dunia.

"Kita sendiri tahu (lebih baik) bagaimana berperilaku dan bertindak," katanya.

Ia menyebut apa yang dikatakan presiden AS dalam hal peluang Iran dengan kepemimpinannya tentu saja benar, tetapi syarat bagi Republik Islam untuk membuat kemajuan adalah bahwa Washington harus menjauh.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :