Kamis, 25/04/2024 07:08 WIB

Trump: Iran sudah Gagal sebagai Negara

Iran sebagai suatu negara sudah gagal setelah Washington memberlakukan sanksi kuat tahun lalu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Ludovic Marin / Reuters)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, Iran sebagai suatu negara sudah gagal setelah Washington memberlakukan sanksi kuat tahun lalu.

Meski demikian, kata Trump, semua bisa berubah dengan cepat, jika para pemimpin Negeri Para Mullah ingin melakukan perundingan dengan Paman Sam.

"Ketika saya menjadi presiden, Iran adalah negara yang benar-benar teror. Mereka masih dan belum menjadi juara teror," kata Trump kepada wartawan di sela pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Caen, Prancis Barat, Kamis (6/6).

"Mereka gagal sebagai suatu bangsa, tetapi saya tidak ingin mereka gagal sebagai suatu bangsa. Kita dapat membalikkan itu dengan sangat cepat tetapi sanksi-sanksi itu luar biasa, betapa kuatnya mereka," sambungnya.

Macron dan Trump, keduanya menekankan tidak ingin Iran mengembangkan senjata nuklir. Macron mengatakan kedua pihak juga ingin mengurangi program rudal balistik Iran, aktivitas regional Teheran di Timur Tengah dan mencapai perdamaian di kawasan itu.

"Saya pikir kami memiliki tujuan yang sama dengan Iran. Kami memiliki kesepakatan hingga 2025 dan kami ingin melangkah lebih jauh dan memiliki kepastian penuh dalam jangka panjang," kata Macron.

"Untuk membangun bahwa kita perlu memulai negosiasi. Kita perlu membuka negosiasi baru," sambungnya.

Kedua pemimpin berusaha menghindari perselisihan mereka atas perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang dikeluarkan AS secara sepihak tahun lalu, meskipun ada upaya Eropa untuk menyelamatkan perjanjian itu.

Trump mengutuk perjanjian itu, yang ditandatangani pendahulunya Barack Obama, sebagai cacat karena tidak permanen dan tidak mencakup program rudal balistik Iran atau perannya dalam konflik di Timur Tengah.

Ia telah meminta Iran untuk datang ke meja perundingan untuk mencapai kesepakatan baru.

"Saya mengerti mereka ingin bicara dan itu baik-baik saja, kita akan bicara. Satu hal yang tidak bisa mereka miliki adalah senjata nuklir," sambungnya.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Uni Eropa Amerika Serikat Prancis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :