Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Teheran berusaha menggalakkan keamanan di Timur Tengah dan tak ingin terlibat dalam konflik, namun akan menanggapi dengan tegas tindakan "bodoh" apa pun terhadap wilayahnya.
"Republik Islam Iran berusaha menggalakkan keamanan di kawasan itu dan tak ingin terlibat konflik dengan negara-negara lain, tetapi jika mereka melakukan tindakan bodoh, maka akan disambut dengan tanggapan tegas," kata Rouhani kepada emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani lewat panggilan telfon.
Rouhani mengatakan, masalah regional tidak dapat diselesaikan melalui cara militer. "Kami percaya ancaman, tekanan, blokade dan sanksi ekonomi adalah jalan yang salah dalam hubungan antar pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, solusi apa pun untuk konflik regional, termasuk pertikaian yang dipimpin Saudi dengan Qatar dan perang yang dipimpin Riyadh melawan Yaman, harus mempertimbangkan kepentingan negara-negara di kawasan itu dan bukan kepentingan negara-negara adikuasa.
Rouhani menegaskan, Iran menentanga pendudukan mantan diktator Irak Saddam Hussein di Kuwait pada 1990, invasi Saudi dan UAE yang sedang berlangsung di Yaman dan blokade pemerintah Qatar.
Ia juga menyambut perluasan hubungan dengan Doha, dan mengatakan negara dan pemerintah Iran akan terus mendukung Qatar.
Sementara itu, Emir Qatar, mengatakan Teheran dan Doha memiliki pandangan yang sama terhadap banyak masalah regional dan mengatakan kedua pihak telah melakukan konsultasi konstruktif yang konstan.
Harga Minyak Jatuh, Ini Penyebabnya
Ia membenarkan bahwa satu-satunya solusi untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut adalah dialog.
Thani memuji hubungan Teheran-Doha sebagai sejarah dan berterima kasih kepada Iran karena mendukung Qatar dalam menghadapi blokade yang dipimpin Saudi.
Emir Qatar juga terus menggalakkan hubungan bilateral dengan Iran di semua sektor.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Washington meninggalkan perjanjian nuklir multilateral 2015 antara Iran dan enam negara adidaya, lalu menerapkan kembali sanksi sepihak terhadap Iran.
Washington semakin mengintensifkan ketegangan setelah memutuskan mengirim militernya di wilayah Teluk Persia, kapal induk, satuan tugas pembom, dan kapal serbu amfibi ke Teluk Persia, atas dugaan ancaman Iran.
Iran mengatakan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun tetapi akan mempertahankan diri terhadap agresi.
KEYWORD :Qatar Timur Tengah Iran Negara Teluk